Siaga Virus Corona, Bandara Jenderal Ahmad Yani Sampai Lakukan Simulasi Penanganan

- 31 Januari 2020, 20:40 WIB
RSUP Dr Kariadi lakukan simulasi penanggulangan virus corona.*
RSUP Dr Kariadi lakukan simulasi penanggulangan virus corona.* //Situs Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

Simulasi tersebut untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang menular dari manusia ke manusia melalui bandar udara, khususnya penanganan saat menempati pasien yang dicurigai terinveksi virus tersebut.

Scanner suhu tubuh adalah rangkaian utama dari simulasi yang akan dilakukan di bandara udara yang terletak di Semarang ini.

Apabila terdapat temuan orang dengan suhu tubuh yang tinggi maka akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan dirujuk ke RSUD Kariadi.

Baca Juga: Setelah Benahi Cekungan Bandung, Kementerian PUPR Perluas Penanggulangan Banjir ke Karawang

Dalam simulasi ini, 14 petugas khusus disiagakan untuk penanganan pencegahan virus berbahaya asal Wuhan, Tiongkok ini.

Diantaranya dokter, tenaga paramedis, surveilans epidomologi, petugas laboratorium, dan pengendalian lingkungan.

“Bukan hanya itu, kita juga bekerja sama dengan beberapa instansi seperti bea cukai, imigrasi dan lainnya untuk berbagi peran masing-masing,” ujar Kepala KKP Semarang Ariyanti seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi Pemprov Jateng.

Baca Juga: Tes SKD CPNS di Tasikmalaya, Bakal Ada 2.000 Peserta yang Berjuang Setiap Harinya

Agar simulasi ini tetap terjaga kemanannya, petugas khusus akan dibekali alat dan perlindungan diri sesuai dengan SOP.

Alat perlindungan diri itu terdiri dari pakaian khusus yang harus dikenakan, sepatu, sarung tangan dua lapis, masker, alat pelindung diri lengkap.

General Manager PT Angkasa Pura I Bandar Udara Ahmad Yani turut hadir pada simulasi ini, ia menuturkan selain kesiapsiagaan petugas, juga disiapkan alat scanner tubuh untuk mendeteksi kondisi penumpang.

Baca Juga: WHO Akhirnya Tetapkan Status Darurat Kesehatan untuk Dunia Terkait Virus Corona

Ruang pemeriksaan untuk pengecekan scanner tubuh ini, dibuat dengan tekanan udara negatif atau lebih dikenal kapsul tekanan udara negatif.

Hal yang paling krusial untuk mencegah penularan virus ke kota Semarang ini adalah dengan menutup akses penerbangan Semarang-Tiongkok.

“Sudah kita tutup, sejak maraknya isi virus ini. Penutupan dilakukan sampai situasi dan kondisi kembali normal,” ujar Ariyanti. ***

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Situs Resmi Pemprov Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah