Pembuatan Sodetan sebagai Upaya BNPB dalam mencegah Kebakaran Hutan dan Lahan

- 17 Januari 2020, 16:12 WIB
BNPB melakukan langkan sodetan untuk cegah karhutla di wilayah Indonesia.*
BNPB melakukan langkan sodetan untuk cegah karhutla di wilayah Indonesia.* /BNPB/

PIKIRAN RAKYAT - Memasuki musim kemarau di beberapa wilayah Indonesia, Riau menjadi salah satu daerah yang mengalami bencana kebakaran.

Hal tersebut kemudian menjadi perhatian pemerintah dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).

Seperti dalam pemberitaan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, dari 1 hingga 14 Januari 2020 telah muncul sebanyak 130 titik api yang tersebar di beberapa wilayah di Riau.

Baca Juga: Wujud Pengembangan Wisata Raja Ampat, Pemerintah Tingkatkan Akses Jalan

Pemerintah lewat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia gencar untuk memadamkan api juga untuk mencari cara agar dapat mengatasi bencana tersebut.

Salah satu langkah yang diambil oleh BNPB salah satunya yaitu membuat sodetan.

Sodetan merupakan sebuah terusan air buatan yang dialirkan melalui sungai kemudian akan membasahi suatu wilayah tertentu.

Sodetan ini dibuat oleh BNPB di Kabupaten Ogan Hilir, Provinsi Sumatera Selatan pada Selasa 14 Januari 2020.

Baca Juga: 5 Fakta Penemuan 1.427 Koin Emas Langka yang Dilelang Senilai Rp 150 Milyar

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman BNPB, Direktur Mitigasi PNPB Medi Herlianto mengatakan bahwa Kabupaten Ogan Hilir dijadikan pilot project pencegahan karhutla dengan adanya pembuatan sodetan tersebut.

Sodetan dibuat di sungai Meriak dan Sungai Keramasan Desa Pulau Kabal Kabupaten Ogan Ilir yang direncanakan sepanjang 12,4 km.

Pada awalnya sumber air Sungai Keramasan adalah rawa dari genangan yang berada di sekitar sungai, namun saat ini daerah rawa dan genangannya telah mengalami degradasi karena alih fungsi lahan menjadi perkebunan.

Baca Juga: 4 Manfaat Kesehatan Konsumsi Biji Alpukat, Salah Satunya untuk Diabetes

Perubahan tersebut akhirnya membuat wilayah tersebut menjadi kurang asupan air dan menjadi kering sehingga dapat menimbulkan karhutla apalagi pada saat musim kemarau.

Diketahui bahwa luas lahan gambut yang terbakar seluas 480.178 hektar di seluruh Indonesia.

Oleh karenanya, langkah sodetan ini akan berfungsi untuk membasahi ladang gambut menjadi berair dan berawa dengan tujuan untuk normalisasi kuantitas dan kualitas air di Sungai Keramasan karena memiliki dampak yang sangat besar dalam mengantisipasi karhutla di area sekitar.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x