Banyaknya Bencana Melanda Indonesia, LAPAN Perkenalkan SADEWA dan SATANU untuk Mengantisipasi Banjir

- 14 Januari 2020, 09:31 WIB
Pemaparan satelit SADEWA dan SATANU dilakukan oleh Dedi Setiadi bersama tim dari PTSA LAPAN pada Senin, 13 Januari 2020.*
Pemaparan satelit SADEWA dan SATANU dilakukan oleh Dedi Setiadi bersama tim dari PTSA LAPAN pada Senin, 13 Januari 2020.* /BNPB/

PIKIRAN RAKYAT - Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer (PTSA) - LAPAN mengembangkan dua produk penelitian untuk mengantisipasi banjir di Indonesia.

Produk tersebut berupa dua satelit yang dinamakan dengan Satelit Disaster Early Warning System (SADEWA) dan SANTANU.

SADEWA merupakan aplikasi berbasis web yang terdiri dari sistem pemantauan atmosfer berbasis satelit Himawari-8, sistem prediksi atmosfer berbasis model WRF, dan sistem peringatan dini hujan ekstrem.

Baca Juga: Gunung Taal di Filipina Erupsi, 170 Mahasiswa asal Indonesia akan Dievakuasi

Aplikasi ini berfungsi untuk memantau kondisi atmosfer secara real time, memprediksi kemungkinan terjadinya hujan ekstrem, dan memberikan informasi peringatan dini kepada pihak-pihak yang terkait dengan penanggulangan bencana.

Sedangkan SATANU merupakan satelit dengan berbasis radar yang dapat memantau hujan hingga radius kurang lebih 44 km.

Aplikasi ini dapat menampilkan lokasi yang tengah diguyur hujan, dan dapat diakses oleh publik, serta diterapkan di kantor-kantor milik LAPAN.

Dalam SATANU, diperlihatkan tampilan kondisi hujan hingga radius 40 km dari lokasi radar, serta menampilkan peta yang bisa diperbesar dan lebih detail, termasuk kondisi perubahan hujan per 2 menit.

Baca Juga: Setelah UEA, Indonesia juga Jalin Kerja Sama di Bidang Pendidikan TI dengan Armenia

Selain itu juga menampilkan intensitas hujan serta pergerakan awan hujan, juga wilayah yang sedang diguyur oleh hujan deras.

Wilayah ini ditandai dengan 14 corak warna, yang memberikan perbedaan intensitas curah hujan dari mulai yang rendah hingga tinggi.

Dengan adanya pantauan atmosfer ini bisa membantu Badan Penanggulangan setempat untuk mengantisipasi curah hujan yang bisa mencegah bencana banjir hingga longsor dan angin puting beliung.

Oleh karena itu, LAPAN bekerja sama dengan BNPB untuk mengantisipasi banjir dan bencana lainnya yang ada di Indonesia.

Baca Juga: 7 Manfaat Teh Pisang, Salah Satunya Baik untuk Kesehatan Jantung

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman BNPB, Pemaparan kedua satelit ini dilakukan oleh Dedi Setiadi bersama tim dari PTSA LAPAN pada Senin, 13 Januari 2020.

Kegiatan tersebut dilakukan di ruang Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, Gedung Graha, Jakarta Timur sebagai rangka untuk meningkatkan kemampuan respon jajaran di Pusdalops BNPB terkait peringatan dini bencana banjir berbasis satelit.

Dalam hal ini, Kepala Pusdalops BNPB Bambang Surya Putra menegaskan bahwa jajaran Pusdapols juga harus sensitif dalam merespon setiap kejadian bencana yang terjadi.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x