Network
PR TASIKMALAYA - Rocky Gerung memberikan kritik pedas terhadap baliho Puan Maharani yang dipasang di lokasi bencana erupsi Semeru.
Menurut Rocky Gerung pemasangan baliho yang dilakukan Puan Maharani dianggap tidak sopan.
Baliho Puan Maharani yang dipasang terlihat seperti sedang memerkan kedukaan korban erupsi Semeru.
Karena saat ini warga korban erupsi Semeru yang sedang berduka, dan mereka hanya butuh uluran tangan dari orang yang mampu.
Baca Juga: Produser Spider-Man: No Way Home ‘Larang’ Tom Holland dan Zendaya Berpacaran, Kenapa?
Kritik ini disampaikan Rocky Gerung setelah dia melihat banyaknya baliho Ketua DPR itu di sekitar lokasi pengungsian korban erupsi Semeru.
"Itu beduka tuh jangan pasang baliho, karena itu nggak sopan, mamerin kedukaan," ujar Rocky Gerung, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, pada 22 Desember 2021.
"Datengin aja kan, sapa baik-baik, nggak usah tambah macem-macem," tutur Rocky Gerung.
Rocky Gerung juga menilai semakin banyak baliho yang dipasang Puan Maharani tidak mampun meningkatkan Elektabilitasnya.
Baca Juga: Meski Alami Lonjakan Omicron, Australia Optimis Tak Akan Lakukan Lockdown Saat Natal
"Semakin banyak balihonya, semakin turun elektabilitasnya," ucap Rocky Gerung.
Bahkan Rocky Gerung menyampaikan bahwa dengan baliho itu hanya untuk sarana Puan Maharani mencari panggung.
Sebelumnya, baliho Puan Maharani ini menjadi sorotan setelah dipasang pada sepanjang jalan di lokasi penguy korban erupsi Semeru.
Seorang netizen mengungkapkan kekecewaannya dalam video terhadap kader PDIP yang bukannya datang ke lokasi bencana tapi malah memasang baliho.
Baca Juga: Akui Thariq Halilintar Sebagai Pacar? Fuji: Hargai Cowok Aku
"Inilah yang menyakitkan hati Ya Allah, kenapa juga harus balihonya yang dipajang," ujar seseorang dalam video.
"Gimana kader-kadernya pada saat evakuasi, ini pada nggak ada bu,' tuturnya lagi.
Dalam video terlihat Puan Maharani yang mengenakan pakaian putih dan kerudung merah.
Dengan tulisan "Tangismu, Tagisku Ceriamu, Ceriaku, Saatnya Bangkit Menatap Masa Depan".***
