Kemenag Luncurkan m-Harmoni untuk Cegah Potensi Konflik Beragama di Daerah

- 30 Desember 2019, 15:28 WIB
KEMENAG luncurkan m-harmoni.*
KEMENAG luncurkan m-harmoni.* /Kemenag/

PIKIRAN RAKYAT - Konflik keagamaan hingga kini masih banyak terjadi, tak hanya di Indonesia namun juga di belahan dunia lainnya.

Konflik agama tersebut muncul dari isu-isu agama yang beredar secara meluas di masyarakat.

Padahal isu-isu tersebut bisa saja muncul dari orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan bertujuan untuk menghancurkan suatu agama tertentu.

Baca Juga: Kirim Surat Kedua, Pihak Ojol Minta Iis Dahlia Beri Klarifikasi

Tak jarang, konflik yang muncul tersebut mengalami eskalasi dan berubah menjadi kekerasan.

Terkait hal tersebut, Kemenag mencipatakan solusi guna mengantisipasinya.

Kemenag melakukan peluncuran sistem Peringatan dan Respon Dini Konflik Keagamaan pada acara Ekspose Produk Kelitbangan Balai Litbang Agama Jakarta, di Jakarta pada Senin, 30 Desember 2019.

Baca Juga: Jadi Produk Unggulan Samsung, Versi Beta Keempat Baru Android 10 Bisa Digunakan di Dua Negara

Sitem ini memanfaatkan kemajuan di bidang teknologi komunikasi dan informasi serta ketersediaan sumber daya aparatur Kementerian Agama yang tersebar luas di daerah.

Cara kerja dari sistem ini sendiri yaitu dengan menggunakan data input dari aparatur sipil negara Kemenag yang bertugas di lapangan.

Kemudian data yang diinput tersebut akan masuk ke kantor Kemenag dan dipantau pergerakannya oleh pengambil kebijakan di Pusat atau Kanwil.

Baca Juga: Jumlah Penumpang Jarak Jauh Naik, Menhub Minta Kapasitas Kereta Api Ditingkatkan

Hal tersebut dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari pernyataan Abdurrahman Mas'ud, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian pada laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia.

Sistem ini juga merupakan hasil penelitian dan pengembangan dari Kementerian Agama sendiri.

Sistem yang ikut dikembangkan oleh Balai Litbang Agama Jakarta ini dinamakan dengan m-Harmoni.

Baca Juga: Wujud Toleransi, Menag Fachrul Razi Dinobatkan sebagai Tokoh Masyarakat Alor

Adanya aplikasi ini para pemangku kepentingan yang akan mampu melihat kondisi real-time kerukunan di seluruh daerah yang ada di Indonesia.

Pada acara yang dihadiri oleh Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid dan pejabat Kementerian lainnya, Abdurrahman menjelaskan tujuan dari sistem yang dibuat tersebut.

Ia mengatakan bahwa sistem ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pencegahan konflik keagamaan.

Baca Juga: Sambut Musim Tanam Awal 2020, Pemerintah Kebumen Adakan Lomba Traktor

Adanya sistem ini juga sebagai bentuk untuk mempertegas bahwa Negara hadir dalam melakukan respon cepat terhadap potensial konflik isu-isu keagamaan.

Nurudin, Kepala Balai Litbang Agama Jakarta (BLAJ) menyampaikan bahwa sistem ini masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk dapat diterapkan.

Ia berharap, pada 2020 mendatang sistem tersebut sudah dapat diterapkan.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah