Kisah Hidup Haji Lulung, Jadi Pengumpul Sampah dan Barang Bekas sejak Usia Dini untuk Nafkahi Keluarga

- 14 Desember 2021, 12:50 WIB
Simak kisah hidup Haji Lulung, ia pernah menjadi pengumpul sampah dan barang bekas demi menafkahi keluarganya.
Simak kisah hidup Haji Lulung, ia pernah menjadi pengumpul sampah dan barang bekas demi menafkahi keluarganya. /Instagram.com/@hajilulung_24

PR TASIKMALAYA - Abraham Lunggana atau yang lebih dikenal dengan Haji Lulung merupakan seorang politikus dan juga pengusaha.

Kisah Hidup dari Haji Lulung awal mula dikenal sebagai seorang pengusaha sejak usia dini.

Abraham Lunggana atau Haji Lulung merupakan anak ketujuh dari sebelas saudara dari ayah bernama Ibrahim Tjilang.

Dikabarkan Haji Lulung meninggal pada Selasa, 14 Desember 2021 Jam 10.51 WIB di RS Harapan Kita diduga akibat serangan jantung.

Baca Juga: Rizky Nazar Artis Inisial RN yang Ditangkap atas Dugaan Kasus Narkoba, Polisi: Ganja

Semasa hidupnya, Haji Lulung sangat dikenal sebagai tokoh dari Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Nama Lulung lebih populer dari pada nama aslinya yakni Abraham Lunggana.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalya.com dari laman Jakarta.go.id, terdapat kisah mengenai asal usul nama Abraham Lunggana.

Ibrahim Tjilang, ayah dari Haji Lulung, merupakan penggemar dari Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln.

Baca Juga: WhatsApp Luncurkan Kebijakan Privasi Baru, Stalker Wajib Minggir!

Dari hal tersebut, nama Abraham dijadikan nama putra ketujuhnya dari sebelas anak-anaknya.

Pria kelahiran Jakarta, 24 Juli tahun 1959 tersebut sudah ditinggalkan oleh sang ayah, Ibrahim Tjilang, sejak usia 16 tahun.

Sejak masih kecil, Haji Lulung sudah menghadapi pahitnya kehidupan.

Sang ayah merupakan tentara BKR/TNI yang hidupnya sederhana sampai wafat dan tidak meninggalkan banyak harta.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Siapakah Pembunuh dalam Gambar Ini? Hanya 2 Persen Orang yang Bisa Menebaknya

Hal ini membuatnya harus membantu ibunya untuk mencari nafkah, menghidupi delapan saudaranya yang masih ada dari sebelas saudaranya.

Haji Lulung membantu mencari nafkah dengan mengumpulkan sampah pasar berupa plastik, karung, hingga kardus.

Kehidupan Haji Lulung sedikit mulai sedikit berubah saat ada perluasan Pasar Kebon Dalem tahun 1976 dan ia menjadi bos barang bekas.

Dirinya harus merelakan untuk meninggalkan sekolahnya selama tiga tahun untuk mencari uang.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Haji Lulung, Politikus PPP yang Meninggal Dunia Alami Serangan Jantung

Sejak masih SMP, Haji Lulung mulai memikirkan untuk mendapatkan satu persen dari peredaran uang di Pasar Tanah Abang.

Obsesi untuk mendapatkan satu persennya terbuka ketika terdapat penggusuran eks Markas AURI di Tanah Abang Bukit.

Mulai tahun 1986, usahanya mulai terlihat maju, hal tersebut terlihat saat ia fokus pada investasi lingkungan dan mendapat kepercayaan dari para pengusaha di Tanah Abang.

Haji Lulung kemudian mengelola segi keamanan dan lingkungan Kompleks Ruko Tanah Abang Bukit menyusul kompleks ruko di Jalan Fachrudin.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Haji Lulung Meninggal Dunia, PPP Umumkan Kabar Duka

Menjelang krisis moneter pada tahun 1997, Haji Lulung membangun kios kecil pinggir tembok blok F untuk pedagang ekonomi lemah.

Para pedagang dengan ekonomi lemah saat krisis moneter bisa berdagang di kios tersebut dengan harga sewa yang tidak mahal.

Tahun 2000, Haji Lulung dipercaya menjadi manajer pertokoan Metro Tanah Abang saat dibangun oleh PT Ronita.

Baca Juga: Bongkar Dilema Besar Para Pejabat Tanah Air, Anggota DPR RI Benny K Harman: Bahagiakan Cukong-Cukong

Pengembang pertokoan Metro Tanah Abang juga mempercayai Haji Lulung untuk mengelola keamanan di Metro Tanah Abang.

Sampai tutup usianya, Haji Lulung masih menjabat sebagai Ketua DPW PPP DKI JAKARTA 2021-2026 dan Anggota DPR RI Periode 2019-2024.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Jakarta.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x