Teroris Jamaah Islamiyah Latihan Fisik di Perguruan Bela Diri, Densus 88: untuk Melawan Petugas

- 26 November 2021, 11:43 WIB
Densus 88 ungkap teroris Jamaah Islamiyah latihan fisik di perguruan bela diri untuk melawan petugas.
Densus 88 ungkap teroris Jamaah Islamiyah latihan fisik di perguruan bela diri untuk melawan petugas. /ANTARA / Laily Rahmawaty

PR TASIKMALAYA – Teroris Jamaah Islamiyah melakukan latihan fisik di perguruan bela diri, yang menurut Densus 88 dilakukan untuk melawan petugas.

Jamaah Islamiyah membentuk perguruan bela diri formal yang legal bernama Sasana, untuk para anggotanya melakukan latihan fisik.

Adapun latihan fisik anggota teroris Jamaah Islamiyah ini dikonfirmasi oleh Kabagbanops Densus 88 Anti-teror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar pada Jumat, 26 November 2021.

Aswin mengungkapkan, latihan fisik dan bela diri anggota teroris Jamaah Islamiyah itu terungkap saat Densus 88 menemukan aliran dana ke kelompok Sasana.

Baca Juga: Apresiasi Putusan MK Soal UU Cipta Kerja, Mardani: Sejak Awal Kami Sudah Ingatkan

“Kegiatan pelatihan fisik dan bela diri untuk meningkatkan kemampuan untuk melawan petugas," ucap Aswin seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.

Menurut Aswin, perguruan bela diri teroris Jamaah Islamiyah sulit dibedakan dengan kelompok biasanya yang ada di tengah masyarakat.

"Bentuknya seperti kelompok bela diri biasa, susah dibedakan dengan perguruan bela diri atau pencak silat di tengah masyarakat," kata Aswin.

Baca Juga: Prediksi Crystal Palace vs Aston Villa di Liga Inggris, Taktik Magis Steven Gerrard Patut Ditunggu

Aswin mengatakan, sumber daya dan rekrutmen orang baru yang terus mengalir, membuat organisasi Jamaah Islamiyah dan perguruan bela diri Sasana itu terus ada.

"Orangnya, aktivitasnya, dan aset yang dimiliki, harus dihentikan," lanjutnya.

Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri menangkap 14 orang dalam pendanaan kelompok teroris Jamaah Islamiyah.

Baca Juga: Link Nonton Indonesia Open 2021 Lengkap dengan Jadwal Tanding, Tayang Hari Ini

14 orang tersebut mendanai Lembaga Amil Zakat Baitul Mal Abdurrahman Bin Auf (LAM BM ABA) di sejumlah wilayah Indonesia seperti dilansir dari ANTARA.

"14 orang dari BM ABA sudah ditangkap atau tersangka yang sudah diperiksa," ujar Aswin pada Kamis, 25 November 2021.

Farid Ahmad Okbah, Ahmad Zain An Najah, dan Anung Al Hamat, adalah tiga mubaliq di Bekasi dari 14 orang teroris yang ditangkap Densus 88.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munchen vs Arminia Bielefeld di Bundesliga Jerman : Head to Head, Line Up dan Skor Akhir

Menurut Aswin, pendanaan teroris harus dihentikan agar aktivitas mereka juga terhenti.

"Kelompok teroris seluruh dunia juga berusaha mendapatkan sumber dana,” lanjutnya.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah