3 Faktor Prabowo Subianto Dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024 Menurut Pengamat Politik

- 24 November 2021, 16:25 WIB
Pengamat politik Ahmad Khoirul Ummam ungkap adanya faktor Prabowo Subianto dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024.
Pengamat politik Ahmad Khoirul Ummam ungkap adanya faktor Prabowo Subianto dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024. /Kolase Foto twitter @prabowo/dpr.go.id

PR TASIKMALAYA – Prabowo Subiannto berpeluang berpasangan dengan Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024 menurut pengamat politik, Ahmad Khoirul Umam.

Ahmad Khoirul Umam merupakan pengamat politik dari Universitas Paramadina yang melihat adanya kemungkinan Prabowo Subianto dipasangkan dengan Puan Maharani di Pilpres 2024.

Menurutnya, Prabowo Subianto dan Puan Maharani mempunyai peluang untuk menjadi pasangan pada Pilpres 2024.

Ternyata pengamat politik tersebut mengutarakan ada tiga faktor jika memang Prabowo Subianto dipasangkan dengan Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024.

Baca Juga: Prabowo Siap Perjuangkan Perdamaian Palestina sebagai Komitmen dari Indonesia

Ambang batas merupakan faktor pertama menurut pengamat politik tersebut terkait kemungkinan adanya pasangan Prabowo Subianto dan Puan Maharani.

Kini PDIP mempunyai saham politik 20 persen, serta Gerindra sebanyak 12 persen dari Pemilu 2019 seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Pengamat Ungkap 3 Faktor Duet Prabowo-Puan Maharani Bisa Terwujud di Pilpres 2024”.

"Jika presidential threshold 20 persen, dengan dua partai saja sudah mencukupi persyaratan PT tersebut," katanya kepada Pikiran-Rakyat.com, Rabu, 24 November 2021.

Baca Juga: Ketiga Anaknya Sering Pergi, Maia Estianty Ungkap Tak Khawatir hingga Beberkan Hal Ini

Faktor kedua, Umam menjelaskan, PDIP dan Gerindra merupakan representasi partai yang menggunakan sistem kepemimpinan dengan model 'demokrasi terpimpin'.

Dengan begitu akan lebih memudahkan pengambilan keputusan strategis

Meskipun kata dia model demokrasi terpimpin sebenarnya tidak ada dalam varian teori demokrasi dan tidak merepresentasikan karakter demokratis itu sendiri, tapi pola semacam itu memang lebih efektif untuk mengambil keputusan.

Baca Juga: Tes Gambar: Tebak Wanita Mana yang Sembunyikan Sesuatu dari Anda? Ada Karakter Tersembunyi

Sebab lebih mudah menekan terjadinya dinamika dan kritisisme internal partai.

"Terutama para kader yang tidak puas dengan keputusan partai," ujarnya.

Kemudian yang ketiga, elektabilitas Prabowo masih konsisten masuk dalam radar tinggi hampir semua survei.

Baca Juga: Australia Tetapkan Hizbullah dan Neo-Nazi The Base sebagai Organisasi Teroris

Hal itu bisa mengompensasi sekaligus menjadi bargaining position di hadapan PDIP yang mana elektabilitas Puan masih perlu terus ditingkatkan.

Artinya, realitas elektabilitas Prabowo-Puan bisa menjadi trade-off bagi elektabilitas PDIP dan Gerindra yang memiliki tren berkebalikan.

Kendati demikian, menurutnya meskipun pasangan Prabowo-Puan memungkinkan untuk didorong ke kontestasi 2024.

Baca Juga: Khawatirkan Masa Depan Gala Setelah Ditinggalkan Vanessa Angel dan Bibi, Faisal: kepada Siapa Dia Mengadu?

Prabowo-Puan masih perlu membutuhkan elemen tambahan baru, yakni kekuatan partai politik Islam.

"Jika hanya berbasis pada PDIP-Gerindra, pasangan Prabowo-Puan hanya akan mengambil ceruk massa nasionalis, dan berpotensi berhadap-hadapan secara diametral dengan kekuatan politik Islam itu sendiri," tuturnya.*** (Amir Faisol/Pikiran Rakyat)

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah