PR TASIKMALAYA - Dede Yusuf akhirnya angkat bicara persoalan unboxing motor Ducati yang membuatnya geram.
Hal itu terlihat dalam akun Instagram Dede Yusuf @ddyusuf66 yang diunggah baru-baru ini.
Dalam postingan Instagram tersebut, Dede Yusuf meminta pembuat konten yang meng-unboxing motor ducati, tidak membuat video hanya demi konten semata.
Hingga pada akhirnya malah membuat negaranya malu sendiri.
"Jangan karena demi konten, akhirnya negara yang malu," tulis Dede Yusuf sebagaimana diikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada Senin, 15 November 2021.
Secara terang-terangan, Dede Yusuf mengatakan konten kreator yang membuat konten sebaiknya sesuai dengan aturan.
Baca Juga: Teuku Ryan Akui Perasaannya Helat Pernikahan, Alshad Ahmad Beri Tanggapan Tak Terduga
Lebih lanjut, Dede Yusuf mengatakan, salah satu yang membuatnya geram soal unboxing motor ducati itu bukan soal membuka dan memeriksa.
Tapi karena diunggah dan dijadikan konsumsi di media sosial.
"Itu yang melanggar etika. Sampai sampai saya harus debat dikit dengan Gubernur NTB di televisi. Alhamdulillah pemerintah daerah sudah clear kan masalah itu. Done," ujarnya.
Di akhir unggahannya, Dede Yusuf berharap penyelenggaraan turnamen Superbike dapat berjalan lancar dan sukses.
"Kita ingin penyelenggaraan Superbike berjalan lancar, sukses dan jangan ada tim yang protes lagi nanti. Setuju?" ujarnya.
Dalam keterangan yang berbeda, Dede Yusuf meminta para penyelenggara lokal yang terlibat dalam unboxing ilegal kargo tim Ducati dipecat.
Baca Juga: 3 Cara Cerdas Atasi Jerawat Pakai Kulit Pisang, Bisa Ditambahkan dengan Bahan Alami Lainnya!
Bukan hanya itu, Dede Yusuf juga meminta ada sanksi lain yang sifatnya hukuman.
Lebih lanjut, Dede Yusuf berharap hukuman tersebut bisa membuat oknum-oknum seperti itu jera.
Hingga akhirnya peristiwa serupa pun tidak terulang kembali.
Baca Juga: Cara Tumbuhkan Rambut Secara Alami dengan Rosemary, Ada 3 Cara!
“Saya minta agar orang ini bukan hanya dipecat, tapi juga ada sanksi lain yang sifatnya hukuman, sehingga menjadi catatan agar kondisi serupa tidak terjadi pada pembuat konten lain," ungkap politisi Fraksi Partai Demokrat tersebut.***