PR TASIKMALAYA – Luhut Binsar Panjaitan merasa gemas dituduh ambil keuntungan untuk pengadaan PCR.
Luhut Binsar Panjaitan menyebut, sepak terjangnya untuk pengadaan PCR dapat diperiksa dengan cara audit.
Saat menjadi narasumber di podcast Deddy Corbuzier, Luhut Binsar Panjaitan menjelaskan alasan yang membuat harga tes PCR di Indonesia dapat turun drastis.
Baca Juga: 3 Poin yang Paling Ditunggu dari Drama Korea ‘School 2021’, Salah Satunya Visual Para Aktor
Berawal dari harga PCR yang dianggap terlalu tinggi lantaran sampai menembus kisaran harga 5 juta hingga 7 juta per tes.
“Rakyat kecil gimana? Disitulah mulai kita cari jalan keluarnya bagaimana,”ungkap Luhut dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Deddy Corbuzier pada 10 November 2021.
Setelah mencari distributor PCR dengan harga termurah, ditemukanlah produk buatan dari China.
Baca Juga: Dinyatakan Korupsi, Dua Sekutu Politik Aung San Suu Kyi Divonis Total 165 Tahun Penjara
“Brand yang enggak terkenal, tapi saya sudah minta sampelnya cek di UI, hasilnya sangat baik," paparnya.
Harga PCR buatan China temuan tim Luhut, diakuinya sepersepuluh lebih murah dari stok di pasaran selama ini.