Harmoko Dimata Bambang Soesatyo, Sebut pada Eranya Harga Bahan Pokok Rakyat Terkendali dari Spekulan

- 5 Juli 2021, 14:30 WIB
Harmoko Mantan Wartawan yang pernah menjabat Menteri Penerangan Era Soeharto meninggal dunia.
Harmoko Mantan Wartawan yang pernah menjabat Menteri Penerangan Era Soeharto meninggal dunia. / ANTARA/Fouri Gesang Sholeh/ANTARA/Fouri Gesang Sholeh

PR TASIKMALAYA - Politisi asal Partai Golongan Karya (Golkar) Bambang Soesatyo mengaku merasa kehilangan Harmoko, sosok seniornya dan guru sekaligus panutannya dan untuk semua kader di Partai Golkar.

Banyak kenangan Harmoko di Partai Golkar. Bagi Bambang Soesatyo dan kader Partai Golkar bahkan masyarakat Indonesia.

Harmoko kata Bambang Soesatyo, paling dikenang saat almarhum berupaya mencegah spekulan bermain di komoditas bahan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Sebut Lesti Kejora Pembawa Keberkahan dalam Kehidupannya, Rizky Billar: Tiba-tiba Dilancarkan

Pada era Harmoko inilah harga kebutuhan pokok masyarakat terkendali, karena kerap diumumkan. Bahkan setiap hari diumumkan tidak pernah terlewatkan.

"Harmoko muncul di televisi mengumumkan harga-harga kebutuhan pokok rakyat seperti harga cabe keriting dan lain-lain untuk mencegah para spekulan bermain," tulis dia dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @bambang.soesatyo, 4 Juli 2021.

Selain itu, jelas Bambang Soesatyo, Harmoko yang yang merupakan politikus senior, guru sekaligus panutan banyak kader partai Golkar.

Baca Juga: Akui Pernah Menangis Saat Syuting pada Maia Estianty, Dul Jaelani: Untung Ada Tissa Biani

Ia dikenang sebagai sosok politisi paling bersemangat. Harmoko masih rajin hadir di acara-acara besar Partai Golkar, walaupun dirinya harus duduk di kursi roda.

"Sepanjang yang saya ketahui, Harmoko sudah sakit sejak beberapa tahun lalu. Namun semangat hidupnya luar biasa. Masih kerap rajin hadir di acara-acara besar Golkar walaupun harus duduk di kursi roda," kata.

Perjalanan hidupnya Harmoko memang luar biasa. Harmoko pernah menjabat sebagai Menteri Penerangan Indonesia pada masa Orde Baru.

Baca Juga: Curhat Raffi Ahmad ke Mama Amy: Nagita Slavina Udah Enggak Sayang Lagi

Harmoko pun pernah menjadi ketua MPR pada masa pemerintahan B.J Habibie.

Sebelum menjadi menteri, Harmoko dikenal sebagai wartawan.

Harmoko tidak cuma dikenal sebagai pendiri Pos Kota yang legendaris hingga sekarang.

Baca Juga: Niat Sentil Jokowi yang Fokus pada Ibu Kota Baru daripada Covid-19, Andi Arief Justru Diserang Balik Netizen

"Ia juga pernah memimpin PWI Pusat. Sejak memimpin (PWI Pusat) satu-satunya organisasi wartawan di era Orde Baru itulah pada 1983 dia didapuk Soeharto menjadi Menteri Penerangan selama tiga periode," ungkap dia.

Karier Harmoko semakin moncer, kala Soeharto menunjuk Harmoko untuk memimpin Partai Golkar pada 1993.

"Soeharto mempercayai Harmoko memimpin Golkar. Dia tokoh sipil pertama yang menakhodai partai berlambang pohon beringin itu," kata Bambang Soesatyo.

Baca Juga: Badai Tropis Elsa Terjang Kepulauan Karibia, Pemerintah Kuba Evakuasi Warganya ke Gua di Pegunungan

Harmoko tak kalah dengan 6 ketua umum Partai Golkar sebelumnya yang kebanyakan asal tentara. Seperti, Suprapto Sukowati, Amir Moetono, Sudharmono, dan Wahono.

"Lewat program Temu Kader ke berbagai daerah Nusantara, Harmoko membuktikan bahwa dirinya tak kalah dengan para jenderal," tegas dia.

Harmoko membuktikannya pada Pemilu 1997, Golkar mampu meraup suara 74,51 persen

Baca Juga: Kini Heboh W Gugat Rezky Aditya, Sisi Lain Citra Kirana Pilih Bela Suami Dibanding Sahabat Dibongkar

Meningkat sekitar 6 persen dari Pemilu 1992, sebesar 68,10 persen.

Pencapaian tersebut dinilai sebagai rekor prestasi yang hingga kini belum terpecahkan.

"Jujur, kami semua merasa kehilangan, innalillahi wa inna ilaihi Rajiuun. Partai Golkar kehilangan kembali putra terbaiknya Bapak Harmoko bin Asmoprawiro yang berpulang pada hari Minggu 4 Juli jam 20.22 WIB di RSPAD Gatot Soebroto. Semoga husnul khotimah," ucap dia.

Tangkap Layar Unggahan Bambang Soesatyo.
Tangkap Layar Unggahan Bambang Soesatyo. Instagram/@bambang.soesatyo

Baca Juga: Harmoko Meninggal, Tifatul Sembiring Sampaikan Duka Mendalam untuk Mantan Menteri Penerangan di Era Soeharto

Untuk diketahui, Harmoko bin Asmoprawiro meninggal dunia di usianya yang mencapai 82 tahun.

Harmoko lahir pada 7 Februari 1939 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur atau lebih tepatnya di Desa Patianrowo, Kecamatan Kertosono.

Orang tua dari Harmoko adalah Samirun Asmoprawiro dan Putri Surip Pontjokasturi. ***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Instagram @bambang.soesatyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah