Prabowo Subianto menyatakan bahwa Jokowi ingin menjadi presiden agar bisa mengabdi untuk Indonesia. Begitu pula dirinya.
“Kalau sama-sama mau berbakti, kenapa harus saling lawan (pascapilpres)?,” ujar Prabowo Subianto.
“Ada dua peristiwa penting yang saya belajar dari sejarah,” tutur Prabowo Subianto.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Prabowo Gabung ke Pemerintahan Jokowi: kan untuk Merah Putih, Bener Nggak?
Menurutnya, pertama, dia belajar dari sejarah Jepang. Ada seorang panglima perang bernama Toyotomi Hideyoshi, dan lawannya Tokugawa Ieyasu.
“Hideyoshi kemudian bilang, ‘Anda lihat di belakang saya ini, tentara saya hebat, kuat, semangat. Begitu pula tentara Anda, kuat, hebat, semangat, dan banyak pula,” ujar Prabowo Subianto.
“Orang tua Jepang akan banyak kehilangan anaknya kalau kita berperang. Untuk apa kita berperang? Mari kita bersatu,” ucap Prabowo Subianto menarasikan peristiwa di masa Sengoku tersebut.
Baca Juga: Rela Ikut Jokowi, Prabowo Ditanyai Masalah Ego oleh Deddy Corbuzier: Kalau Kecewa Pasti Ada
Prabowo Subianto menyatakan pelajaran kedua yang dia pelajari dari sejarah adalah kehidupan politik Abraham Lincoln, presiden Amerika Serikat.
“Abraham Lincoln memilih lawan politiknya yang bernama Seward untuk menjadi Secretary of State, Sekretaris Negara,” kata Prabowo Subianto.