Dalam budaya masyarakat patriarki, perempuan yang menjadi simbol moralitas bisa dimaanfaatkan untuk menyudutkan korban.
Karenanya, perempuan mudah dianggap bersalah dengan latar belakang, gerak gerik, penampilan, dan pergaulan yang bisa menjadi argumen yang membenarkan pelecehan seksual tersebut.***