PR TASIKMALAYA - Eks Juru Bicara KPK, Febri Diansyah mengungkapkan bahwa dirinya teringat pertanyaan pada Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK.
Pertanyaan TWK tersebut menanyakan kepada pegawai KPK untuk peralihan status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Salah satu pertanyaan yang disoroti oleh Febri Diansyah yakni mengenai pilihan pegawai KPK.
Baca Juga: HEBAT! ‘Hot Sauce’ NCT Dream Debut di Puncak United World Chart!
Febri Diansyah menyampaikan hal itu melalui akun Twitter @febridiansyah miliknya pada Selasa, 1 Juni 2021.
"Pilih yang mana: Al-Quran atau Pancasila?" cuit Febri Diansyah seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
"Mengingatkan saya pada pertanyaan Tes Wawasan Kebangsaan KPK," sambungnya.
Febri Diansyah pun menyampaikan jawaban pegawai KPK yang mendapat pertanyaan itu.
"Pegawai Jawab: dalam konteks beragama saya memilih Al-Quran," ungkap Febri Diansyah.
"Dalam kontekan bernegara, saya memilih Pancasila," lanjutnya.
Baca Juga: Akui Diuntungkan dengan Pernikahan Lesti Kejora dan Rizky Billar, Denny Darko: Saya Dapat Adsense
Menurut Febri Diansyah, penanya atau pewawancara memaksa pegawai KPK untuk memilih antara Al-Quran atau Pancasila.
Pertanyaan pada TWK KPK terkait pilih Al-Quran atau Pancasila itu menjadi salah satu pertanyaan yang dianggap janggal.
Namun menurut eks Juru Bicara KPK itu, hingga hari ini, belum ada klarifikasi dari pihak berwenang.
Baca Juga: Nagita Slavina Ngaku Sering Kena Marah Gara-gara Hal Ini!
"Sampai hari ini, tidak ada penjelasan yang klir dari penyelenggara tes tentang pertanyaan-pertanyaan kontroversial tersebut," papar Febri Diansyah.
Febri Diansyah pun mempertanyaan tujuan dari pertanyaan yang kontroversial itu.
"Wawasan Kebangsaan apa yang dikehendaki?" tanya Febri Diansyah.
Baca Juga: Lewat Iklan Radio, Chanyeol Lagi-lagi Diminta Keluar dari EXO!
"Sungguh menyedihkan," pungkas Febri Diansyah.
Diketahui sebelumnya, TWK KPK tengah menjadi polemik.
Baca Juga: Husin Shihab Anggap Keuangan Masjid Lebih Transparan daripada Dana Donasi Puluhan Miliar
Pasalnya, sejumlah pertanyaan dalam TWK itu dianggap janggal atau bahkan kontroversial.
Selain itu, 75 pegawai KPK yang terbaik dan tengah menanganai kasus besar korupsi dinyatakan tidak lulus dalam tes tersebut dan dinonaktifkan.
Dari 75 pegawai KPK itu, 51 pegawai telah dinyatakan dipecat dan 24 lainnya harus mengikuti pembinaan terkait Wawasan Kebangsaan.***