PR TASIKMALAYA – Polemik soal aliran dana donasi kembali menyeruak pasca terindikasi ada oknum yang melakukan donasi bodong.
Kemudian saling menuding soal aliran donasi ke Palestina yang disebut akan digunakan membeli senjata.
Ketidakjelasan dalam proses penyaluran donasi dan kurangnya transparansi aliran donasi yang menjadi penyebab polemik ini mencuat ke permukaan.
Termasuk soal penggalangan donasi yang dilakukan Ustaz Adi Hidayat (UAH) yang dituding bahwa aliran hasil donasinya tidak jelas.
Konflik UAH ini berawal dari cuitan Eko Kuntadhi yang mempertanyakan bahwa UAH mendapatkan donasi senilai Rp60 miliar namun di berita lain UAH hanya mengirimkan Rp14 miliar.
Merasa difitnah pihak UAH juga tengah berupaya menempuh jalur hukum.
Baca Juga: Ungkap Kejanggalan Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Denny Darko: Merasa Berhutang Budi
Meskipun begitu, menurut Husin Shihab menilai bahwa seharusnya UAH memahami bahwa soal donasi ini sensitif.