PR TASIKMALAYA - Politikus Fadli Zon mengecam keras soal aksi penyerangan Israel ke Palestina.
Menurut Fadli Zon, Israel harus segera menghentikan penyerangannya ke Palestina.
Penyerangan Israel ke Palestina ini menurut Fadli Zon sudah melanggar perjanjian internasional.
Baca Juga: Beres-beres dan Makeover Rumah untuk Menyambut Lebaran, Nagita Slavina: Nyamuk Di Atas Banyak Banget
Apalagi penyerangan Israel ke Palestina ini terjadi di bulan suci Ramadhan.
"Israel telah melanggar perjanjian internasional terkait status quo di Yerusalem Timur belum lagi penyerangan terhadap ratusan masyarakat yang sedang beribadah," kata Fadli Zon melalui unggahan video di kanal Youtube-nya pada 11 Mei 2021, dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com.
Penyerangan Israel di Palestina tersebut terjadi pada Jumat 7 Mei 2021 lalu di Masjid Al Aqsa.
"Israel menembakkan peluru karet dan granat setrum ditambah lagi dengan banyaknya protes atas penggusuran warga Palestina dari rumahnya," kata Fadli Zon.
Fadli Zon menyatakan wilayah timur Yerusalem tersebut merupakan wilayah yang netral.
Sejak diklaim oleh Israel pada 1967, masyarakat Internasional tidak pernah mengakuinya.
Sejak saat itu, Israel terus-menerus melakukan sejumlah penyerangan dan pelanggaran terhadap warga yang tinggal di Yerusalem timur tersebut.
Sebanyak 600 ribu orang warga Israel bertempat tinggal di Yerusalem Timur dan Tepi Barat.
Hal tersebut berdasarkan hukum internasional adalah sebuah pelanggaran.
Baca Juga: Simak Cita-cita Para Idol K-Pop yang Jauh dari Kariernya Sekarang, Ada V BTS dan Jaehyun NCT
"Sebanyak 600.000 warga Israel tinggal di Yerusalem dan Tepi Barat di mana hal tersebut melanggar hukum internasional," kata Fadli Zon.
Meskipun sudah ditekan oleh dunia internasional, Israel tetap tidak bergeming dan terus melakukan upaya pendudukan wilayah tersebut.
Sebagaimana diketahui sebelumnya, penyerangan Israel ke Palestina ini menjadi perbincangan hangat masyarakat Internasional.
Baca Juga: Lirik Lagu Boom - NCT Dream
Sampai berita ini dibuat, Israel mengklaim telah menghancurkan rumah pimpinan Hamas.
Rumah tersebut dihancurkan pada Rabu malam oleh pasukan Israel ketika militan Hamas dari Jalur Gaza menembakkan roket ke arah Tel Aviv.
Rumah yang dihancurkan tersebut diketahui milik dari Iyad Tayeb, menurut laporan New York Post pada 12 Mei 2021.
Pihak militer Israel mengklaim rumah Iyad Tayeb sebagai basis infrastruktur kelompok teror.
Pihaknya juga melaporkan sebuah roket Hamas mendarat di sebuah kota bernama Petah Tikva.
Serangan roket Hamas itu telah menimbulkan kerusakan signifikan dan cederanya warga sipil Israel.
Baca Juga: ‘BTS Meal’ Tidak Dilengkapi Merchandise Photocard, McDonald’s Janjikan Kejutan Lain untuk ARMY!
Kota Petah Tikva tersebut sekitar enam mil dari timur Tel Aviv.
Serangan terbesar pasca 2014 ini telah menyebabkan 64 orang warga Palestina meninggal dunia, yang di antaranya 16 orang anak-anak dan 5 wanita.
Sementara itu, di pihak Israel telah menyebabkan tujuh orang meninggal dunia, yang di antaranya seorang tentara dan anak kecil yang berusia enam tahun.***