Meskipun menurutnya ajakan untuk memboikot bank BUMN dengan cara menarik semua uang yang masyarakat simpan di bank tersebut tidak efektif.
Karena bisa saja bank sentral Tiongkok tetap akan menggelontorkan dana untuk membiayai proyeknya pemerintah yang dibiayai Tiongkok.
"Tapi bukan itu masalahnya, masalahnya adalah Faisal Basri orang yang secara teliti mengerti anatomi ekonomi kita," kata Rocky Gerung.
Selain itu, Faisal Basri juga mengerti anatomi korupsi dan perusakan lingkungan oleh extractive industries.
"Jadi Faisal Basri berhak untuk menghimbau secara moral karena tidak punya kekuatan politik," ucap Rocky Gerung.
Baca Juga: Seminggu Vakum Instagram, Prilly Latuconsina Kembali Menyapa: I’m Okay
Pengamat Politik itu pun menyinggung soal Nawacita Presiden Jokowi yang awalnya dimaksudkan untuk memberantas korupsi, mengeratkan kewarganegaraan, untuk melindungi lingkungan, dan lainnya.
Namun, menurutnya kenawacitaan Presiden Jokowi itu dibatalkan karena kejanggalan dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) untuk pegawai KPK.
Yang hasilnya membuat 75 pegawai terbaik KPK disingkirkan dari KPK dan hal ini salah satu alasan yang melatarbelakangi kemarahan dan ajakan dari Faisal Basri.