PR TASIKMALAYA - Masih penasaran dengan KRI Nanggala 402, Deddy Corbuzier akhirnya mengundang Laksamana Muda TNI AL, Muhammad Ali, S.E., M.M ke podcastnya.
Sebelumnya, Deddy Corbuzier mengundang pengamat dan penyuka militer, Faiz Rahman ke podcastnya untuk berbicara tentang KRI Nanggala 402.
Deddy Corbuzier banyak bertanya soal KRI Nanggala 402 yang belum banyak diketahui orang awam.
Baca Juga: Baekhun EXO Resmi Pergi Wamil, Bagikan Potret Dirinya Ini untuk Penggemar
Video yang membahas KRI Nanggala 402 itu telah menduduki trending topik di Youtube dan ditonton 7 juta orang.
Deddy Corbuzier ingin mengetahui lebih lanjut bagaimana kisah KRI Nanggala 402 dari eks komandannya.
Mantan komandan KRI Nanggala 402 Muhammad Ali sejak tahun 1991 itu hadir di podcast milik Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Kemenag: Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1442 H Digelar 11 Mei 2021
"Sampai saya menjabat Letkol, komandan kapal. Jadi semuanya sudah saya lalui," kata Ali dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Youtube Deddy Corbuzier pada 4 Mei 2021.
Muhammad Ali menceritakan, selama bertugas di KRI Nanggala 402, dirinya sempat bertugas di darat.
Deddy Corbuzier kemudian bertanya apakah pemerintah sudah mengupayakan perawatan yang maksimal kepada KRI Nanggala 402.
"Sejauh ini pak, apakah pemerintah sudah cukup mengurusinya (KRI Nanggala 402)?," tanya Deddy Corbuzier.
"Kalau menurut saya sudah. Sudah diperhitungkan. Makanya kapal selam ini sudah dipersiapkan untuk diganti memang dengan kelas yang baru. Tapi pelaksanaan itu bertahap sesuai anggaran," terang Muhammad Ali.
Kemudian ,Deddy Corbuzier bertanya soal penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402.
Baca Juga: Komedian Sapri Terkapar di Ruang ICU, Ruben Onsu Ungkap Kondisinya
Sejauh ini, Muhammad Ali menjelaskan, pihaknya masih menginvestigasi melibatkan para ahli.
Salah satu penyebab tenggelamnya KRI Nanggala 402 adalah karena faktor alam yang dikenal dengan internal solitary wave.
Sebelumnya, Faiz Rahman di podcast Deddy Corbuzier menyatakan bahwa pengetahuan tentang laut di Indonesia masih minim sehingga sulit untuk mengantisipasi.
Berbeda cuaca yang bisa diramal oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Muhammad Ali menjelaskan, pihaknya belum bisa memastikan tenggelamnya KRI Nanggala 402 apakah karena faktor internal atau faktor eksternal.
"Karena saya juga tidak berada di kapal itu, pertama. Kemudian saya tidak terlibat dalam latihan, tapi tanyakan saksi-saksi yang terdekat," terang Muhammad Ali.
Baca Juga: Intip Bocoran Ikatan Cinta 6 Mei 2021: Andin Pinjam Laptop Aldebaran, Hasil Tes DNA Reyna terungkap?
"Itu dua-duanya bisa terjadi (faktor internal dan eksternal). Tapi terakhir ini saya mulai agak curiga ke arah eksternal. Tapi kita belum bisa memutuskan, kita akan evaluasi terus," jelas Muhammad Ali.
Ternyata, pada tanggal dinyatakan hilang kontak tersebut, terjadi gelombang bawah laut yang dinamakan internal solitary wave.
"Eksternalnya ada pada tanggal itu, saya crosscheck dengan beberapa pakar, oseanografer. Pada tanggal itu memang terjadi internal solitary wave," kata Muhammad Ali.
Baca Juga: Sapri Pantun Terbaring Sakit di ICU, Ruben Onsu: Istrinya Sebentar Lagi Melahirkan
Menurutnya, pengaruh gelombang tersebut bisa menarik kapal selam ke dasar laut.
"Bisa jadi akan berpengaruh banyak terhadap kapal selam itu," kata Muhammad Ali.
Sampai saat ini, KRI Nanggala 402 masih dalam proses evakuasi.
Baca Juga: Dianggap Terlalu Vulgar, Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Tuai Sorotan dari Netizen
Dalam prosesnya, TNI akan menggandeng SKK Migas untuk mengangkut kapal selam buatan Jerman tersebut.***