Network
PR TASIKMALAYA – Ma'ruf Amin buka suara terkait dengan Indeks Demokrasi Indonesia yang saat ini peringkatnya di bawah Timor Leste.
Komentar Ma'ruf Amin tersebut mendapat sambutan positif dari pengamat politik, Rocky Gerung.
Menurut Rocky Gerung, rakyat Indonesia menantikan Ma'ruf Amin menggunakan perannya sebagai wakil presiden.
Baca Juga: Diharapkan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dari Sektor Pariwisata, Garuda Indonesia Lakukan Hal ini!
“Sudah lama dia tak dikasih peran. Saya kira itu protes diam-diam dari Pak Ma’ruf Amin, kita anggap saja begitu,” ujar Rocky Gerung seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal YouTube Rocky Gerung Official yang diunggah Selasa, 27 April 2021.
Menurut Rocky Gerung, Ma'ruf Amin diduga merasa terganggu dengan kondisi Indonesia saat ini.
Oleh karena itu, Ma'ruf Amin akhirnya buka suara terkait dengan apa yang terjadi di Indonesia, khususnya Indeks Demokrasi Indonesia yang peringkatnya di bawah Timor Leste.
Baca Juga: Buka Suara Soal Nathalie Holscher, Sule: Dia Belum Pulang, Biarkan Tenangkan Diri Dulu
“Dia mungkin terganggu, kenapa itu tidak dibicarakan (demokrasi Indonesia menurun). Sehingga dimensi intelektualnya muncul, dimensi politisnya dia diam,” kata Rocky Gerung.
Rocky Gerung menduga, selama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memberikan peran kepada Ma'ruf Amin.
Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan. Pasalnya, Ma'ruf Amin memiliki kemampuan intelektualitas yang baik, mengingat Ma'ruf Amin merupakan guru besar.
Baca Juga: Simak Cara Mengubah Tampilan 'Imersif' Zoom Berikut Ini
“Karena Pak Jokowi mungkin tak pernah ajak ke peran tertentu. Tapi akhirnya dia memunculkan aspek akademisi dari hidupnya,” tutur Rocky Gerung.
Oleh karena itu, Rocky Gerung memberikan apresiasi kepada Ma'ruf Amin atas keberaniannya buka suara terkait dengan kondisi Indonesia saat ini.
“Kita mesti kasih applause, diam-diam mengevaluasi keadaan politik kita,” kata Rocky Gerung.
Baca Juga: Ramalan Shio 27 April 2021: Tikus, Lembu, dan Harimau Hampir Semua Hal Dapat Berhasil
Rocky Gerung juga menilai, sebaiknya Kantor Staf Presiden (KSP) ditiadakan saja.
“Sebetulnya tak diperlukan KSP, minta saja Ma'ruf Amin sekaligus bertindak sebagai KSP yang mengevaluasi politik, mengevaluasi masyarakat sipil, evaluasi pembicaraan publik, bahkan memonitor indeks-indeks demokrasi dan Hak Asasi Manusia yang dibuat di luar negeri,” tuturnya.
Menurut Rocky Gerung, apa yang dilakukan Ma'ruf Amin merupakan suatu kejutan bahkan gebrakan sebagai wakil presiden.
“Ini kejutan, karena sebagai wakil presiden dia menemukan kembali sebagai fungsinya selama ini dianggap ban serep,” pungkasnya.***
