Meski Mendikbud Nadiem Makarim telah meminta maaf langsung kepada PBNU, Luqman Hakim mengatakan bahwa apa yang dilakukan Nadiem Makarim belum cukup melegakan.
Luqman Hakim mengatakan, bahwa keluarga besar NU kerap kali menjadi korban dari sejarah yang disusun dengan manipulatif.
Baca Juga: Spoiler Drakor Vincenzo Malam Ini, Vincenzo dan Penyewa Geumga Plaza Geruduk Babel Grup
Luqman Hakim lebih lanjut meminta kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi), untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh di Kemendikbud.
Tujuannya agar Kemendikbud bersih dari kekuatan-kekuatan yang bertujuan untuk memecah belah bangsa Indonesia.
“Harus ditemukan pihak-pihak yang secara sengaja dan sistematis melakukan manipulasi dengan menghilangkan peran ulama dan organisasi Islam dalam sejarah bangsa,” tutur Luqman Hakim.
Luqman Hakim menambahkan, hendaknya kasus Kamus Sejarah Indonesia dijadikan momentum guna dilakukannya kembali peninjauan ulang kepada seluruh dokumen sejarah Indonesia.
“Proyek penelusuran sejarah ini akan menjadi salah satu legacy mulia dan berharga dari Presiden Jokowi, jika dilakukan dengan sungguh-sungguh,” kata Luqman Hakim.
Sebelumnya, Mendikbud Nadiem Makarim telah meminta maaf di hadapan PBNU Said Aqil Siradj.