Network
PR TASIKMALAYA - Memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April 2021, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil merasa ada yang kurang.
Pasalnya, istri Ridwan Kamil, Atalia Praratya harus absen di peringatan Hari Kartini tahun ini karena harus isolasi mandiri.
Diketahui bahwa sebelum Hari Kartini, istri Ridwan Kamil, yakni Atalia Praratya dikabarkan terpapar Covid-19.
Baca Juga: Jokowi: Pemerintah Sebetulnya Tidak Suka Dengan yang Namanya Impor Beras
"Ada yang merindukan ibunya yang sudah empat hari belum bisa memeluknya," kata Ridwan Kamil dikutip Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari Instagram @ridwankamil, Rabu, 21 April 2021.
Terlihat dari unggahan Ridwan Kamil, dia sedang menggendong anak bungsunya sambil melihat foto Atalia Praratya.
Ridwan Kamil menyebutkan sosok RA Kartini bagi dirinya.
Baca Juga: Betrand Peto Dirindukan Orang Tuanya: Mama Datang Setelah Onyo jadi Artis
"SELAMAT HARI KARTINI, 21 APRIL 2021. Kepada semua perempuan Indonesia. Habis gelap terbitlah terang. Hari ini semua dari kita bisa menjadi apapun yang kita mau. Kartini saya adalah Ibu Cinta," tulis Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengungkapkan Atalia Praratya adalah sosok wanita tangguh yang aktif di berbagai organisasi.
"Ia adalah ketua 12 Organisasi/Komunitas. Dosen di sebuah PTS dan sedang menjalani studi Doktoral di Unpad, sambil tetap mengurusi keluarga tercinta," tulis Ridwan Kamil.
Baca Juga: Harapkan Jokowi Kurangi Impor Garam, Susi Pudjiastuti: Garam Petani Tidak Akan Laku Lagi
Menurutnya, musuh terbesar dari kita adalah kita sendiri.
Ridwan Kamil berharap perempuan Indonesia bisa bangkit.
"Yang menghalangi cita-cita kita terkadang adalah diri kita sendiri. Karena sejatinya, musuh terbesar kita adalah diri kita sendiri. Mari bangkit para perempuan hebat Indonesia," tulisnya.
Baca Juga: Dibalik Kisruh Nathalie Holscher dan Sule, Netizen: Ini mah Promo Lagu!
Raden Ajeng (RA) Kartini, merupakan pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan nasib kaum perempuan.
RA Kartini pernah menuliskan karya fenomenal, "Habis Gelap Terbitlah Terang".
Beliau lahir di Jepara pada 21 April 1879 dan meninggal di Rembang pada 17 September 1904.
Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Panen di Indramayu dan Ungkap Rencana Pemerintah Mengenai Impor Beras
RA Kartini meninggal di usianya yang sangat muda, yaitu 25 tahun.
RA Kartini merupakan anak dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat dan M.A Ngasirah.
Pada saat itu, Kartini sempat mengenyam pendidikan dari Europeesche Lagere School (ELS) dan bisa berbahasa Belanda.
Baca Juga: Dibalik Kisruh Nathalie Holscher dan Sule, Netizen: Ini mah Promo Lagu!
Dari kemahirannya berbahasa Belanda, Kartini mengetahui perkembangan perempuan di Eropa.
RA Kartini sering berkorespondensi dengan teman-temannya yang berada di Eropa.
RA Kartini akhirnya menikah dengan KRM Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat pada 12 November 1903.
Suaminya tersebut mendukung keinginan RA Kartini untuk mendirikan sekolah yang saat ini di bawah kepengurusan Yayasan Kartini, di Semarang.***
