“Padahal ini mudah dan secara hukum sudah layak di eksekusi,” tulis Teddy Gusnaidi.
Maka dari itu Teddy Gusnaidi dengan berani menegaskan bahwa mereka bisa jadi bahan investasi politik.
“Ya karena mereka memikirkan investasi politik kedepan,” kata Teddy Gusnaidi.
“Takut nanti suara pendukung penceramah “barbar” tidak memilih mereka,” tambahnya.
Penguasa dinilai mengantisipasi kehilangan suara dalam pemilihan umum (pemilu).
Baca Juga: Ramal Isu Keretakan Hubungan Nathalie Holscher dan Sule, Denny Darko: Netizen Tahan Diri
“Baik untuk di Pilkada, Pileg maupun Pilpres,” ujar Teddy Gusnaidi.
Pernyataan Teddy Gusnaidi ini seakan ingin menunjukan salah satu alasan penceramah “barbar” atau bahkan dianggap intoleran masih ada.
Kenapa para penceramah barbar terus dibiarkan penguasa? Padahal ini mudah & secara hukum sudah layak dieksekusi. Ya karena mereka memikirkan investasi politik kedepan, takut nanti suara pendukung penceramah barbar tdk memilih mereka baik utk Pilkada, Pileg maupun Pilpres. ☕— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) April 19, 2021