Beredar Kabar Jokowi Hapus Mata Kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia, Refly Harun: Harusnya Semakin Diperkuat

- 18 April 2021, 09:45 WIB
Refly Harun tanggapi terkait kabar beredar soal Jokowi hapus mata kuliah pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia
Refly Harun tanggapi terkait kabar beredar soal Jokowi hapus mata kuliah pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia /Tangkapan Layar YouTube.com/ Refly Harun

PR TASIKMALAYA - Refly Harun tanggapi terkait kabar beredar soal Jokowi yang menerbitkan aturan baru mengenai Standar Pendidikan Nasional di mana didalamnya mata kuliah pendidikan Pancasila dan Bahasa Indonesia yang hilang dalam kurikulum tertinggi.

Refly Harun menyampaikan, mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia justru harus diperkuat di Perguruan Tinggi dan tidak hanya sebatas formalitas saja.

Tanggapan terhadap Presiden Jokowi soal mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonseia ini disampaikan melalui video yang di unggah YouTube Refly Harun pada Minggu 18 April 2021.

Baca Juga: Shotaro NCT Akhirnya Buat Akun Instagram Pribadi, NCTzen Sudah Follow?

"Mata kuliah Pancasila dan Bahasa Indonesia itu kadang-kadang saya merasa formalitas, tetapi bukan berarti dihilangkan," tuturnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari video yang diunggah YouTube Refly Harun.

Menurut Refly Harun, mata kuliah Bahasa Indonesia sangatlah penting dan itu terasa ketika menjalankan profesinya selama ini.

"Tetapi saya mendapat pembelajaran Bahasa Indonesia itu di perguruan tinggi tetapi ketika saya menjalani profesi sebagi penulis atau jurnalis disitulah saya menyadari pentingnya Bahasa Indonesia," tuturnya.

Baca Juga: Tanggapi Hyunjoo yang Mengaku Mendapat Bullying, Chaewon APRIL: Tidak Benar dan Saya Kesal dengan Rumor Palsu

Refly Harun mengungkapkan, pembelajaran Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi justru harus semakin diperkuat, tidak boleh hanya sekedar formalitas tetapi harus bisa memberikan sebuah keterampilan membaca, menulis dan bertutur yang baik dalam Bahasa Indonesia.

Refly Harun menambahkan, begitupun dengan Pancasila yang diajarkan selama Dia di Perguruan Tinggi sayangnya Pancasila orde baru.

"Sayangnya Pancasila orde baru terutama adalah butir - butir Pancasila di perguruan tinggi, kemudian penataran Pancasila semuanya bersifat indoktrinasi tidak mengolah daya pikir kita, tidak mengembangkan daya nalar kita dan tidak mengembangkan daya demokratis kita," ungkapnya.

Baca Juga: Sempat Mendapat Body Shamming, Yuni Shara Bagikan Rahasia Awet Mudanya

Menurut Refly, semuanya dimasukan begitu saja tanpa kita bisa memikirkannya atau mengkritisinya padahal kekritisan justru dibutuhkan ketika belajar Pancasila.

Refly Harun menambahkan, bahwa Pancasila adalah satu- kesatuan yang membutuhkan terus pemaham yang lebih dalam sebagaimana misalnya memahami sila-sila yang ada dalam Pancasila.

"Harusnya diperguruan tinggi kita belajar Pancasila dengan kritis, menggunakan Pancasila sebagai sebuah parameter," tuturnya.

Baca Juga: Bongkar Kelakuan Keluarga KD dan Ashanty, Thariq Halilintar: Drama-drama di Luar

Tetapi menurut Refly Harun tentu sebuah parameter yang bisa kita itrevetasikan secara dinamis sesuai dengan akal budi dan pikir kita dan nilai -nilai utamanya harus kita pegang tinggi.***

Editor: Tita Salsabila


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah