Dalam laporan tersebut dipaparkan mengenai sebuah kota yang dijadikan kota termahal, dengan menggunakan indikator harga barang yang digunakan untuk gaya hidup, seperti barang elektronik, mobil, pakaian hingga minuman beralkohol.
Laporan tersebut menunjuk Jakarta bisa dikatakan kota termahal karena, harga untuk membeli tas wanita, mobil, sepatu wanita, baju pria serta miras jenis whisky di Jakarta lebih mahal jika dibandingkan dengan rata-rata harga secara global.
Baca Juga: Disebut Mengganggu, Valentino Jebret 'Ngamuk': Saya Serahkan ke Pengacara
Seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, diketahui bahwa Jakarta berada di urutan ke-20 mengalahkan Mumbai, Meksiko dan Vancouver.
Selain itu, kota yang dinobatkan sebagai kota termahal di dunia adalah Shanghai, urutan selanjutnya ada Tokyo, Hong Kong, Monaco dan Taipei.
Terkait pemberitaan tersebut, Ahmad Riza Patria menegaskan bahwa harga-harga di Jakarta khususnya harga kebutuhan pokok tidak mahal, justru lebih terjangkau dan dapat dibeli sesuai dengan kemampuan warganya.
"Harga-harga terjangkau dengan baik, tidak ada yang mahal di Jakarta, semua sesuai kemampuan kita, termasuk kebutuhan pangan, termasuk saat musim Ramadhan dan Idul Fitri, Insya Allah tidak ada gejolak harga," tutur Wakil Gubernur Jakarta Itu.
Sebagai informasi, pada tahun 2018 Jakarta juga pernah dinobatkan sebagai kota dengan biaya hidup termahal ke-5 di antara kota-kota besar di Asia Tenggara versi riset The Economist Intellegence Unit.***(Ayu Nur Anjani/Pikiran-Rakyat.com)