Kedua, adanya peningkatan curah hujan yang cukup ekstrim di wilayah NTT ini disebabkan oleh fenomena yang berbeda.
Adanya siklon tropis seroja, atau bibit siklon tropis 99 S yang berada di sekitar Laut Sawu.
BMKG mengamati, banyak sekali faktor atmosfer yang mendukung pertumbuhan siklon tropis di kawasan Laut Sawu.
Pihaknya mencatat, suhu laut yang mencapai 30 derajat Celcius, kemudian ditambah dengan kelembaban tinggi secara vertikal.
Selain itu, juga ditambah dengan adanya asupan masa udara dari utara maupun selatan yang mengakibatkan siklon tropis seroja tumbuh pada 5 April 2021, pada jam 3.00 WIT.
“Sehingga masyarakat di daerah Timur merasakan hujan lebat, angin kencang, gelombang tinggi, yang meliputi berbagai wilayah perairan NTT,” pungkas BMKG.***