Sebut Akan Terjadi 'Bedol Desa' di Kubu Moeldoko usai KLB Ditolak, Pengamat: Pilihannya Antara Dua

- 5 April 2021, 13:40 WIB
Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana menyebut akan terjadi 'bedol desa' di kubu Moeldoko usai KLB Demokrat ditolak pemerintah.*
Pengamat politik dari Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Harits Hijrah Wicaksana menyebut akan terjadi 'bedol desa' di kubu Moeldoko usai KLB Demokrat ditolak pemerintah.* /Antara/

Menurutnya, kemungkinan kubu Moeldoko itu ada dua pilihan, antara lain akan terjadi "bedol desa" dengan bergabung ke partai politik lain.

Untuk pilihan lainnya, apabila sumber daya modal yang dimilikinya cukup, bisa mendirikan partai politik baru.

Baca Juga: Pernikahan Atta-Aurel Diberitakan Media Setkab, Rocky Gerung: Harusnya Peristiwa Tersebut Bersifat Monumental

Namun, menurut dia, pihaknya menganalisis secara logis dimungkinkan kubu Moeldoko itu bergabung dengan partai politik lain, selain Partai Demokrat.

Sedangkan, untuk kader lainnya juga dimungkinkan ada yang kembali bergabung dengan Partai Demokrat.

Partai yang akan menjadi pilihan untuk bergabung nanti tentu sangat diuntungkan dengan bergabungnya kubu Moeldoko itu.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Bertemu Nagita Slavina di Nikahan Atta Halilintar - Aurel Hermansyah

"Yang saya tahu contohnya anak mantan Ketua Umum Partai Demokrat Hadi Utomo yang kini berkarir di Partai NasDem, dan mereka bisa saja bergabung," kata Dosen Untirta Serang itu pula.

Ia juga mengatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) harus mampu memainkan peran untuk rekonsiliasi, dengan merangkul kembali para pendiri Partai Demokrat dari kubu Moeldoko itu, mengingat di sana terdapat Max Sopacua, Jhoni Allen Marbun, dan Marzuki Ali sebagai orang tua dan memiliki pengalaman sejarah.

"Kami berharap AHY bisa memainkan peran untuk merangkul pendiri partai, agar kaderisasi politik berjalan untuk menaikkan elektabilitas pada Pemilu 2024, dan sebaliknya akan merugi jika tidak merangkul karena akan kehilangan separuh ," pungkasnya.***(Erfan Syaomi Yusup/Mantrasukabumi.Pikiran-Rakyat.com)

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: mantrasukabumi.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x