"Karena selama ini kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19 itu kayak ingus. Keluar sedot keluar sedot, maju mundur kayak setrikaan juga lah mirip, nah ini yang menyebabkan masyarakat menjadi frustasi," ucapnya, pada akun YouTube Bang Arief.
Jadi tempat-tempat pariwisata di seluruh Indonesia hingga ke pelosok-pelosok, sambung Arief Munandar, tetap boleh buka selama Lebaran 2021.
"Kebayang ya kan Lebaran lu tau lah, kalau Lebaran ya mungkin hari pertama itu kita berkunjung ke sanak saudara dan maaf-maafan," ucapnya.
"Tapi kalau sudah mulai hari kedua dan seterusnya biasanya kan kita akan tumplak di tempat-tempat wisata, ya ke pantai lah, kebun binatang, taman safari, air terjun, dan ya segala macam tempat-tempat wisata," sambung Arief Munandar.
Walaupun Menparekraf Sandiaga Uno menyebut objek wisata yang dibuka akan memperketat protokol kesehatan (prokes), dirinya justru tertawa karena pada prakteknya yang terjadi biasanya sebaliknya.
"Kenapa gua ketawa, gua kebayang aja ini tempat wisata tumplak, berapa orang sih stafnya. Seketat dan serapih apasih prokes itu bisa diterapkan," tuturnya.
Lagian, sambung Arief Munanadar, ini merupakan kebijakan yang kontradiktif karena kalau orang gak boleh mudik tapi tempat wisata itu dibuka, siapa yang mau ke tempat wisata.
"Yang mau ke tempat wisata itu siapa? Nih gua misalnya dengan keluarga gua jalan-jalan ke Bandung, itu itungannya mudik atau berwisata, coba jelaskan," ucapnya.