“Jauh sebelum hijab jadi mode seperti sekarang, ibu saya sudah berhijab sejak 1980an, juga kedua adik saya perempuan saya berhijab sejak kuliah di Unpad dan IPB (bukan kampus jelek),” ujar Budiman Sudjatmiko.
Budiman Sudjatmiko kemudian menceritakan bahwa hampir setiap minggu, di masjid di halaman belakang rumahnya selalu ada pengajian.
“Pengajian hampir tiap minggu di masjid sendiri di halaman belakang rumah,” tutur Budiman Sudjatmiko.
Meski pengajian diadakan secara rutin, Budiman Sudjatmiko mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mendengar ada guru ngajinya yang mengajak aneh-aneh.
Begitu pula dengan masjid yang berada di sekitar rumahnya. Oleh karena itu, menurut Budiman Sudjatmiko, menjadi Muslim tidak sama dengan harus menjadi ekstrim.
Baca Juga: Listrik PLN April Tidak Lagi Gratis, Begini Cara Dapatkan Diskon 50 Persen!
“Tak ada guru ngajinya ngajak yang aneh-aneh. Juga masjid-masjid di sekitar rumah. Jadi Muslim tak sama dengan harus jadi ekstrim,” tegas Budiman Sudjatmiko.
Di kampung & keluarga saya sering pengajian. Tp kok gak ada sekalipun yg ekstrim kudengar? Juga di sekitar orang2 terdekat saya. Jadi yg moderat jauh lebih banyak, so kenapa harus susah2 cari guru ngaji ekstrim yg menyuruhmu bunuh diri u/ menunjukkan taat?— Budiman Sudjatmiko (IG: masbud_sudjatmiko) (@budimandjatmiko) April 1, 2021
***