Lebih jauh, Rocky Gerung menganalogikan lembaga survei dengan partai dengan mencontohkan induknya Golkar kemudiam pecahannya kiri kanan tapi cara berfikirnya masih sama, demikian juga lembaga-lembaga survei.
Lanjut analisis Rocky Gerung, sangat memungkinkan antar lembaga survei saling menitipkan pertanyaan kepada konstituen dan responden yang sama.
Baca Juga: Api di Kilang Minyak Balongan Belum Juga Padam, Unit Manager PT Pertamina Ungkap Dugaan Penyebabnya
"Sangat mungkin lembaga survei A dan lembaga survei B saling titip pertanyaan untuk konstituen yang sama respondennya juga sama yang di pelihara di daerah daerah petugasnya juga sama," ujarnya.
Rocky Gerung mengungkapkan, inilah yang disebut dengan oligarki opini publik, bukan oligarki modal tetapi oligarki didalam public opinion yaitu isinya adalah lembaga lembaga survei.
Bahkan, bagi Rocky Gerung, oligarki survei lebih berbahaya dari oligarki modal, oligarki modal bisa ada bangkrutnya tetapi untuk oligarki lembaga survei langsung membentuk opini publik.
Rocky Gerung menyarankan, yang mesti kita survei adalah apakah betul lembaga survei bertumpu pada methodologi atau sekedar ingin mendapatkan cucuran dana yang tiba- tiba harus disalurkan oleh oligarki.
Di akhir Rocky Gerung melihat bahwa ada jembatan antara oligarki kapital dan oligarki surveyor. ***