Teddy Gusnaidi menjelaskan bahwa pelaku didoktrin dan seolah dimanipulasi dengan keyakinan-keyakinan yang sebenarnya tidak dilakukan pemimpinya.
Menurut Teddy Gusnaidi, jika benar apa yang di yakini pelaku bom bunuh diri itu benar, tapi kenapa pemimpinya tidak mau ambil langkah terlebih dahulu.
Baca Juga: Moeldoko Minta Jokowi Tak Dibawa-bawa ke Isu KLB, Christ Wamea: Mundur saja dari KSP
Jika benar dengan bunuh diri dapat masuk surga, Teddy Gusnaidi meyakini bahwa pemimpinya pasti berebutan.
“Mereka dijebak. Kenapa? Karena kalau benar "Jihad" langsung masuk surga dan ketemu bidadari, sudah duluan pimpinan mereka yang "Jihad",” terang Teddy Gusnaidi.
“Orang-orang mesum itu udah pasti berebutan mati,” tambahnya.
Baca Juga: Polri Ungkap Pelaku Bom Bunuh Diri Baru 6 Bulan Menikah: Penyelidikian Masih Terus Dilakukan
Analisa selanjutnya Teddy Gusnaidi mencurigai bahwa sebenarnya pelaku saat datang ke gereja diutus untuk berdebat tentang agama.
“Bisa saja pelaku itu disuruh kesana untuk berdebat dengan orang-orang di gereja tentang agama,” kata Teddy Gusnaidi.
“Itu bagian dari doktrin "Jihad". Sampai disana, bom diledakan dari jarak jauh,” sambungnya.