“Kalau komunitas akademis harusnya pidatonya bukan stigma seseorang,” tambahnya.
Karena, kalau itu berbicara di Universutas Terbuka lingkungan alumnus, menurut Rocky Gerung, Moeldoko seharusnya memberikan keterangan tentang akar terosime di Indonesia dikaitkan dengan perkembangan ideologi dunia.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Minyak PT Pertamina Berimbas Pada Lima Desa, Ratusan Orang Diungsikan
Bukan langsung mengambil contoh partai democrat yang dianggap potensi sebagai sarang teroris.
Dia menambahkan, hal itu langsung terhubung dengan alam bawah sadarnya yaitu dia selalu ingin cari pembenaran mengapa dia mengambil alih Partai orang,
“Jadi sebetulnya pak Moeldoko itu obsesinya belum selesai karena batinnya terganggu sehingga dia mesti cari keterangan yang apologetik untuk membenarkan tindakan kudetanya,” tambahnya
Rocky Gerung mengungkapkan, kalau didepan Psikiater Psikologi langsung terbaca bahwa Moeldoko sebetulnya menyembunyikan skenarionya dengan memanipulasi alasan-alasan akademis.
Menurutnya, yang lebih konyol lagi berarti SBY menghentikan keinginan Moeldoko untuk tampil sebagai pemimpin ide demokrasi dunia, karena SBY dimana- mana diundang sebagi orang yang berpikir demokratis, bahkan Jadi ketua Forum Demokrasi Asia dan segala macam lainny.
“Ini juga ngaco, jadi Moeldoko tidak mampu untuk mengendapkan kejengkelannya, kemarahannya pada SBY kemudian keluar bawah sadarnya bahwa AHY dan SBY adalah calon kadrun,” ucapnya.