PR TASIKMALAYA – Media asing SCMP, menyoroti kasus seorang pria yang memenggal kepala sang ayah karena pria tersebut yakin, bahwa ayahnya akan menyantet dirinya dengan mantra ilmu hitam.
Setelah memenggal kepala ayahnya, pria tersebut kemudian naik motor dan mengarak kepala ayahnya keliling desa.
Pria berusia 37 tahun tersebut, ditangkap pihak kepolisian di Kabupaten Sendang Agung, Lampung Tengah, Sumatera. Karena ulahnya, pria tersebut kini ditahan di Rumah Sakit Jiwa.
Kejadian bermula ketika pria tersebut mengunjungi ayahnya Senin lalu, untuk meminta maaf atas perselisihan yang terjadi sebelumnya.
Namun, pria tersebut tiba-tiba marah dan menyerang ayahnya.
“Dia merasa dendam kepada ayahnya, karena dia merasa ayahnya akan melantunkannya (mantra), bahwa ayahnya akan membunuhnya dengan sihir,” jelas Edi Qorinas selaku Detektif Polres Lampung seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari SCMP pada Rabu, 24 Maret 2021.
Keterangan lainnya datang dari pihak keluarga. Pihak keluarga mengatakan, bahwa pria tersebut sering berbicara sendiri, dan mereka curiga bahwa pria tersebut mengalami gangguan kejiwaan.
Bahkan pria tersebut kerap kali mendengar berbagai bisikan yang menyuruhnya untuk membunuh ayahnya sendiri.
Saat ini, pihak kepolisian tengah menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan pria tersebut. Meski dalam peristiwa pemenggalan tersebut tidak ada saksi mata, namun pria tersebut mengakui bahwa pemenggaan tersebut memang dilakukan oleh dirinya.
Meski Islam merupakan agama yang dominan di Indonesia, namun masyarakat di perdesaan masih banyak yang mempercayai ilmu hitam dan mendatangi dukun.
Fenomena tersebut dijelaskan oleh Siti Darojatul Aliah, selaku Direktur Eksekutif Masyarakat Melawan Radikalisme.
Menurut Siti Darojatul Aliah, bukan hanya masyarakat di perdesaan saja yang masih mempercayai ilmu hitam, namun juga masyarakat perkotaan masih percaya kepada sihir-sihir seperti itu.
“Kasus terbaru melibatkan seseorang yang mengancam akan menyantet Moeldoko,” ujar Siti Darojatul Aliah.
Seperti yang diketahui sebelumnya, Moeldoko terlibat kasus perselisihan kepemimpinan Partai Demokrat.
Ancaman ‘santet' Moeldoko, datang dari Iti jayabaya yang merupakan anggota Aktif partai Demokrat.***