PR TASIKMALAYA – Badan Pemeriksa Keuanga (BPK) mendapat desakan dari Ferdinand Hutahaean.
Ferdinand Hutahaean merasa iba dengan tenaga kesehatan (Nakes) yang tidak kunjung mendapatkan insentif.
Alasan insentif Nakes yang tidak kunjung cair karena masih dalam proses audit BPK.
Oleh karena itu Ferdinand Hutahaean sangat keras mendesak BPK untuk segera menyelesaikan audit dan membayarkan insentif Nakes.
Desakan ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Rabu, 24 Maret 2021.
“Saya mendesak pemerintah dan BPK RI untuk segera menyelesaikan audit dokumen soal insentif,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3
Baca Juga: Myanmar Lakukan Aksi Mogok, Usai Seorang Bocah Perempuan Berusia 7 Tahun Ditembak Mati
“Agar segera bisa dibayarkan kepada para Nakes yang telah bekerja keras,” tambahnya.
Ungkapan dan desakan ini merupakan salah satu bentuk kepedulian Ferdinand Hutahaean kepada Nakes.
Sehingga Nakes dapat segera mendapatkan haknya dan hasil kerja kerasnya.
Baca Juga: PREVIEW Persiraja vs Persita: Hendri Susilo Pilih Terjunkan Pemain Lokal
Selain mendesak BPK RI, Ferdinand Hutahaean juga mendesak kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Ferdinand Hutahaean meminta Kemenkes untuk mencari mekanisme yang lebih mudah dalam proses pembayaran Nakes.
Mencari mekanisme yang lebih baik dan tidak akan tersendat pencairan pembayaran Nakes karena audit.
“Kepada Kemenkes RI agar mencari mekanisme yang lebih mudah soal pembayaran ini,” ujar Ferdinand Hutahaean.
“Jangan buntu di soal audit,” tambahnya.