Hasil Survei Elektabilitas: Partai Demokrat Naik, PDIP Alami Penurunan

- 23 Maret 2021, 09:40 WIB
Logo partai Demokrat.
Logo partai Demokrat. /Pikiran-Rakyat.com/ Amir Faisol/

PR TASIKMALAYA - Berdasarkan data dari hasil survei yang dilakukan oleh Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukan adanya penurunan elektabilitas terhadap PDIP.

Sementara itu untuk Partai Demokrat mengalami kenaikan elektabilitas berdasarkan survei CPCS.

Hasil survei elektabilitas Partai Demokrat dengan PDIP tersebut diungkapkan oleh Tri Okta SK selaku Direktur Eksekutif CPCS pada Senin 22 Maret 2021.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Aktor Irwansyah Meningal Dunia?

"Survei elektabilitas PDIP jeblok, sebaliknya Demokrat yang melesat, begitu pula dengan PKS dan PSI elektabilitasnya bergerak naik dalam 4 bulan terakhir," kata Tri Okta SK dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Berdasarkan survei yang dilakukan pada 5 - 15 Maret 2021, PDIP Perjuangan mencapai elektabilitas 23,9 persen.

"Elektabilitas PDIP menurun dibandingkan survei sebelumnya yang mencapai 30,4 persen pada bulan November 2020," kata Tri Okta SK.

Sementara itu elektabilitas Partai Demokrat pada periode yang sama mencapai 7,3 persen.

Baca Juga: Jabar Future Leaders Membuka pendaftaran untuk Menjadi Ajudan Gubernur Jawa Barat, Simak Syaratnya

Elektabilitas Partai Demokrat mengenai kenaikan dimana pada survei sebelumnya hanya mencapai 3,5 persen.

Naiknya elektabilitas Partai Demokrat beriringan dengan naiknya elektabilitas AHY selaku ketua umum yang mencapai 6,3 persen dibanding survei sebelumnya pada November 2020 yang hanya 1,9 persen.

Upaya sejumlah kalangan yang melibatkan pihak dari istana untuk menggeser kepemimpinan AHY menjadi faktor naiknya elektabilitas AHY.

Baca Juga: Giring Ganesha: Pak Jokowi Sangat Setuju Jika Saya Maju Menjadi Calon Presiden
"Partai Demokrat yang notabene partai oposisi menjadi incaran untuk dijinakkan dan ditarik masuk ke dalam koalisi pemerintahan yang sudah sangat gemuk," kata Tri Okta SK.

Simpati dari masyarakat timbul terkait dengan adanya KLB Partai Demokrat yang memilih Moeldoko dari Kepala Kantor Staf Presiden sebagai ketua umum yang bukan merupakan kader Partai Demokrat.

"Figur AHY yang terzalimi mengingatkan saat ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) naik ke panggung kekuasaan pada tahun 2004," kata Tri Okta SK.

Baca Juga: Miliki Harapan Hidup yang Tinggi, Simak 3 Fakta Tentang Down Syndrome

Meskipun elektabilitas PDIP mengalami penurunan namun posisi PDIP tetap berada paling atas.

"Dengan elektabilitas yang masih tinggi, PDIP berpeluang menang lagi pada Pemilu 2024. Namun, Demokrat bisa menjadi tantangan bagi PDIP," katanya.

Selama satu tahun, tercatat PDIP mengalami penurunan elektabilitas pada tiga kali survei yang dilakukan.

Pada Maret 2021 elektabilitas PDIP mencapai 31,7 persen, turun pada survei Juli 2021 mencapai 30,4 persen pada November 2021 dan turun lagi menjadi 23,9 persen.

Baca Juga: PREVIEW Persebaya vs Persik: Bajul Ijo Beri Kesempatan Bermain untuk Pemain Muda

Partai Demokrat sendiri sempat mengalami penurunan pada survei bulan Maret 2020 elektabilitas Partai Demokrat mencapai 4,6 persen, turun menjadi 3,8 di bulan Juli 2020 dan 3,5 persen di bulan November dan kini melejit menjadi 7,3 persen.

Beberapa ratai lain juga mengalami kenaikan elektabilitas seperti PKS, PSI dan Partai Ummat.

Pada survei Maret 2020, elektabilitas PKS sebesar 6,7 persen dan turun pada Juli 2020 sebesar 5,8 persen dan 5,5 persen pada November 2020 kemudian naik menjadi 6,4 persen.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Orang yang Dipenjara Bisa Tinggal di Istana dan Sebaliknya

PSI mengalami kenaikan dari survei yang telah dilakukan dari yang asalnya 2,8 persen pada Maret 2020 menjadi 4,3 persen pada Maret 2021

Partai Ummat pada survei pertama di bulan November 2021 mencapai elektabilitas 0,1 persen dan kini mencapai 1,5 persen melampaui PAN dengan 1,1 persen.

Partai Gerindra yang menjadi runner-up terus mengalami penurunan elektabilitas dari 14,5 persen di bulan Maret 2020 menjadi 12,7 persen di bulan Maret 2021.

Baca Juga: Sesali Tolak Tawaran Jadi Pemimpin Demokrat, Rizal Ramli: Saya Kecewa dengan SBY

Survei yang dilakukan pada 5 - 15 Maret 2021 oleh CPCS mencapai responden 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.

CPCS melakukan survei dengan sambungan telepon terhadap responden yang dipilih secara acak dengan Margin of error survei sebesar kurang lebih 2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah