Miliki Harapan Hidup yang Tinggi, Simak 3 Fakta Tentang Down Syndrome

- 23 Maret 2021, 08:40 WIB
Ilustrasi Hari Down Syndrome Sedunia. (Antara/Freepik/ Piki Superstar)
Ilustrasi Hari Down Syndrome Sedunia. (Antara/Freepik/ Piki Superstar) /Antara/Freepik/ Piki Superstar

PR TASIKMALAYA -
 Pada tanggal 21 Maret lalu, seluruh dunia memperingati hari Down Syndrom (World Down Syndrome Day) dengan tema "Connect".

Menurut situs World Down Syndrome Day, tema tersebut berarti tetap terhubung dan mendorong kesetaraan bagi orang-orang yang menderita Down Syndrome.

Tetapi, apakah kamu mengetahui beberapa fakta terkait Down Syndrome ini?
Baca Juga: POPULER HARI INI: Hersubendo Arief Sebut Tito Karnabian Dapat Rezeki Nomplok Hingga Dewi Tanjung Minta Tolong

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, berikut adalah tiga fakta mengenai Down Syndrome:

1. Angka harapan hidup yang tinggi

Down Sydrome bukanlah suatu penyakit, melainkan kelainan kromosom yang diakibatkan oleh berlebihnya jumlah kromosom yang dimiliki seseorang.

Menurut Dokter Kandungan Andrianjsah Dara SpOG, jumlah normal kromosom yang dimiliki manusia ialah 46 kromosom dari 23 pasang kromosom ketika mereka lahir.

Sementara anak pemilik Down Syndrome mempunyai satu kromosom tambahan sehingga jumlahnya 47 kromosom.

Kelainan yang disebut sebagai trisomi 21 adalah kelebihan kromosom pada kromosom nomer 21 yang jumlahnya tiga (tri) ketika pada umumnya orang hanya mempunyai dua.

Selain itu, mereka juga mempunyai harapan hidup yang lebih tinggi daripada kelainan genetik lainnya seperti sindrom patau dan sindrom edward.
Baca Juga: Tanggapi Kabar Kandungan Babi dalam Vaksin AstraZeneca, Ahmad Riza Patria: Kami Ikut Kebijakan Pusat
 
2. Perubahan wajah dan lemas otot

Lydia Pratanu, dokter ahli Sitologi Genetika dari Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita mengungkapkan dua ciri khas anak dengan down syndrome.

Dua ciri tersebut ialah lemas otot dan perubahan wajah.

Lemas otot ini berarti bahwa anak dengan down syndrome mempunyai otot yang kurang kuat dan cukup lemah dalam aktivitas yang melibatkan fisik.

Sedangkan terjadinya perubahan wajah disebabkan oleh struktur kepala yang berubah.

Keterbatasan fisik dan intelektual pun banyak dialami anak dengan down syndome.

Mereka juga cenderung rentan terkena penyakit akibat sistem imun yang kurang optimal yang dipicu oleh berlebihnya jumlah kromosom.
Baca Juga: Utusan HMI Cabang Garut Terpilih Jadi Salah Satu Pimpinan Sidang Kongres HMI ke-31 di Surabaya

3. Stimulasi dukung pemilik down syndrome

Stimulasi yang dilakukan sejak kelahiran akan memacu anak dengan down syndrome untuk memiliki kehidupan yang normal.

Stimulasi yang dilakukan dengan cara membentuk kekuatan otot melalui fisioterapi akan mendorong pertambahan otot secara perlahan.

Stimulasi kegiatan yang melibatkan fisik seperti berjalan di taman, menemui warga sekitar, melukis, dan mendengarkan musik juga akan berpengaruh.

Hal-hal tersebut akan membuat anak dengan down syndrome belajar tentang interaksi dan sosialisasi yang terjadi di antara masyarakat.

Stimulus yang dilakukan secara tepat dan sejak dini akan mendorong anak dengan down syndrome memiliki hidup yang normal dan tidak terhambat oleh keterbatasannya.

***
 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x