Sebut Vaksin Tidak Menjamin Bebas Penularan Covid-19, Ahli: Hanya Gejalanya Tidak Fatal

- 23 Maret 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi vaksinasi dan jarum suntik
Ilustrasi vaksinasi dan jarum suntik /Pixabay/torstensimon
PR TASIKMALAYA - Dr Yusirwan Yusuf, selaku Direktur Rumah Sakit Umum Pusat M Djamil Padang, mengungkapkan terkait efek suntik vaksin Covid-19 terhadap para penerimanya.

Dokter dari rumah sakit di Padang, Sumatera Barat, itu menyebut bahwa bila orang yang telah disuntuk vaksin tertular Covid-19, gejalanya akan jauh lebih ringan.

Hal tersebut bisa terjadi karena tubuhnya telah memiliki memori sel antibodi yang ada pada vaksin Covid-19, sebagaimana yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Kecewa pada SBY dalam Kisruh Partainya Rizal Ramli: Kok Bisa Partai Demokrat Jadi Partai Keluarga?
Menurut Yusirwan Yusuf, hanya karena seseorang telah divaksin, bukan berarti ia menjadi terbebas dari penularan Covid-19.

"Namun yang terjadi adalah gejala yang dialami tidak lagi bersifat fatal," ujarnya pada hari Senin, 22 Maret 2021.

Keterangan ini diungkapkan Yusirwan Yusuf dalam diskusi virtual Spectaxcular 2021 yang bertemakan Pajak Untuk Vaksin Kita.

Dalam pertemuan yang diadakan oleh Direktorat Jenderal Pajak Kanwil Sumbar Jambi itu, vaksin adalah salah satu upaya dalam mengakhiri penularan Covid-19.

Selain itu, pemerintah pun kini sudah menyediakan 360 juta dosis vaksin yang akan disuntikkan kepada masyarakat dalam periode satu tahun.

Saat ini, Indonesia telah memiliki lima jenis vaksin dengan Sinovac yang menurut penelitian memiliki level efikasi tertinggi, yakni 68 persen.
Baca Juga: Bongkar Curhatan Ventje Rumangkang, Rizal Ramli Ungkap Sikap SBY yang Tidak Menghargai Pendiri Partai Demokrat

"Artinya dari 100 orang yang divaksin, hanya 32 orang yang tetap sakit dan sisanya telah memiliki kekebalan," terangnya.

Ia juga megungkapkan bahwa antibodi akan terbentuk dalam 14 hingga 28 hari usai vaksin kedua disuntikkan.

Yusirwan Yusuf mengingatkan kepada masyarakat yang telah divaksin tahap satu untuk tidak terlalu percaya diri dengan kekebalan.
Baca Juga: Korupsi Elit Birokrasi Disebutnya Semakin Menjadi, Rizal Ramli: Gaji PNS yang Jujur Justru Diabaikan

"Kemudian mengabaikan protokol kesehatan yaitu jaga jarak, pakai masker, dan mencuci tangan rutin," lanjutnya.

Selepas menerima suntik vaksin, masyarakat dapat mengalami beberapa pengaruh seperti timbulnya rasa kantuk atau seolah terserang gejala flu.

Kepala DJP Kanwil Sumbar Jambi Lindawaty mengatakan, biaya untuk program vaksin ini berasal dari pajak yang dibayarkan oleh masyarakat.
Baca Juga: Potongan Tubuh Manusia Ditemukan di Setiabudi, Polisi: Info Awal Seseorang Jatuh dari Lantai Atas Apartemen

"Semuanya gratis, oleh sebab itu saya mendorong masyarakat, khususnya wajib pajak, untuk terus berkontribusi dalam melaporkan SPT tahunan," tutupnya.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah