Rendahnya penyerapan Bulog tersebut di antaranya diakibatkan karena gabah basah akibat musim hujan.
Bahkan berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Muhammad Lutfi selaku Menteri Perdagangan, sekitar 270.000 ton beras yang diperoleh dari impor pada tahun 2018 diduga mengalami penurunan mutu.
Baca Juga: Ternyata 275.811 Ton Beras di Gudang Bulog Saat ini, Berasal dari Beras Impor Tahun 2018
Muhammad Lutfi menjelaskan, stok beras yang dimiliki Bulog saat ini ada di kisaran 500.000 ton, setelah dikurangi dengan jumlah beras yang memiliki penurunan kualitas (karena diimpor sejak 2018 dan secara otomatis mutunya berkurang).
Menanggapi hal tersebut, tokoh Papua Christ Wamea berpendapat, penyesalan PDIP atas kebijakan impor beras merupakan suatu hal yang aneh.
Pasalnya, PDIP mempermasalahkan kebijakan impor beras namun tidak menyesalkan korupsi bantuan sosial (bansos).
Baca Juga: Prediksi Jokowi Masuk Partai Demokrat, Refly Harun: Kalau Tidak Tiga Periode, Akan Kemana?
“PDIP sesalkan kebijakan impor beras dan garam, tapi PDIP tidak sesalkan korupsi bansos,” tulis Christ Wamea seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @PutraWadapi pada Minggu, 21 Maret 2021.
“Lebih aneh lagi yang pimpin negara ini Jokowi dan PDIP, kok PDIP pura-pura sesalkan?” sambung Christ Wamea.***