Seniman Yogya Sambut Jokowi dengan ‘Petruk’, Rocky Gerung: Kita Lihat Nanti Siapa Jadi Bagong

- 13 Maret 2021, 11:06 WIB
Rocky Gerung menanggapi video sambutan seniman Yogya bergaya petruk saat menyambut Presiden Jokowi dalam acara vaksin massal.*
Rocky Gerung menanggapi video sambutan seniman Yogya bergaya petruk saat menyambut Presiden Jokowi dalam acara vaksin massal.* //Tangkapan layar YouTube Rocky Gerung Official

PR TASIKMALAYA - Beredar video sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) di acara vaksin massal untuk seniman di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Para seniman Yogya memberikan tarian sambutan kepada Presiden Jokowi dengan judul ‘Petruk di Vaksin’ .

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Politik Rocky Gerung menilai bahwa sambutan seniman Yogya tersebut sebenarnya merupakan sindiran untuk Presiden Jokowi.

Baca Juga: Soal ‘Anjing Penjaga’, Teddy Gusnaidi: Bukan Tuannya, Tersisih karena Ada yang Lebih Galak

“Tapi dikalangan seniman, saya kenal kultur seniman Yogyakarta mau ngeledek sebenarnya,” ucap Rocky Gerung sebagaimana yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari kanal Youtube Rocky Gerung Official yang diunggah pada 11 Maret 2021.

Rocky Gerung menuturkan bahwa tidak boleh meledek, sebab para seniman Yogya memberikan pesan pentingnya etika dan pentingnya integritas.

Dengan dilandasi buku yang pernah dibaca, Rocky Gerung menilai bahwa figur wayang Petruk selalu identik dengan meledek dalam versi lucunya sebagai raja.

Baca Juga: Sempat Beri Pesan, Almarhum Paman AHY ke Moeldoko: Kalau Tidak Bisa Memberi, Jangan Pernah Mengambil

“Apa yang terjadi jika Petruk menjadi raja, saya dulu pernah baca buku cerita Mahabrata dan berisikan tentang sindiran terhadap kekuasaan,” tambah Rocky Gerung.

Bahkan menurut Rocky Gerung, rakyat mencari fasilitas untuk memberikan sebuah kritikan kepada pemerintah.

Berhubung budaya Jawa erat dengan kesenian yang penuh dengan kebudayaan, Rocky Gerung menilai bahwa rakyat memakai kesenian sebagai fasilitasnya.

Baca Juga: Ancam Oknum yang Potong BST 2021, Ahmad Riza: Kita Akan Beri Sanksi Berat

“Sebenarnya kita mencari fasilitas untuk memberikan kritik dengan menggunakan fasilitas kebudayaan Jawa,” ucap Rocky Gerung.

“Karena mayoritas orang Jawa, petruk jadi Ratu itu lebih banyak bikin masalah daripada manfaat, tapi bagian itu yang lucu dan tampak menyindir,” tutur Rocky Gerung.

Dalam kesempatan tersebut, julnalis Hersubeno membahas soal muka petruk yang mirip dengan pinokio, sebab keduanya sama-sama memiliki hidung yang panjang.

Baca Juga: Diduga Rasisme, Kapolres Malang Kombes Pol Leonardus Simarmata Dilaporkan Mahasiswa Papua

“Banyak pesan yang menggantikan sesuatu, untuk menghina atau hal semacam itu, tapi bagi orang Jawa simbol seperti itu maknanya dalam,” Rocky Gerung menjelaskan.

Menurut penuturan Rocky Gerung bahwa suatu saat nanti akan ada orang yang mengusung tokoh wayang Bagong.

“Sering sekali seni dijadikan sebagai sindiran, bahkan nanti ada bagong yang divaksin siapa nanti kita lihat yang akan menjadi bagong tapi dalam bentuk diparodikan,” tutur Rocky Gerung.

Baca Juga: Tanggapi Cerita Masa Lalu Yahya Waloni, Ferdinand Hutahaean Tulis Pernyataan Menohok

“Bagong adalah simbol dari kesederhanaan tapi simbol kerakusan karena perutnya gendut dalam aktor pewayangan itu,” papar Rocky Gerung.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah