"Kepada kader-kader Partai Demokrat, jangan takut ditekan dan dipecat. Kita akan kembalikan KLB yang akan datang," kata Jhoni Allen dalam tayangan Mata Najwa yang tayang Rabu, 3 Maret 2021 di salah satu televisi nasional.
Bahkan, Jhoni Allen menerangkan soal praktik mahar yang dilakukan oleh DPP Demokrat saat akan maju menjadi kepala daerah atau mengikuti pemilu.
Tidak hanya itu dikatakan Jhoni Allen, untuk menduduki jabatan internal di Demokrat saja hitungan nominal yang harus dirogoh sangatlah mahal.
Jhoni Allen mencontohkan dengan apa yang terjadi pada Gubernur Banten dan Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Tuan Guru Bajang yang memilih hengkang dari Demokrat.
"Tau kan Gubernur Banten siapa?, Wahidin. Wahidin itu ketua DPD Demokrat kan sebelum DPR, dari DPR dia mencalonkan Gubernur, menang. Dia ditawari ketua DPD, tidak mau. Kenapa? karena terlalu besar maharnya," kata Jhoni Allen.
Demikian juga yang terjadi dengan Tuan Guru Bajang yang menolak jadi DPD kata Jhoni Allen.
"Tuan Guru Bajang, menang. Ditawarkan jadi ketua DPD tidak mau. Karena kecewa sudah berjuang keras, terlalu mahal," lanjutnya.
"Untuk kedalam saja mahal, apalagi keluar," tegas Jhoni Allen.