PR TASIKMALAYA - Politikus Andi Arief mengungkapkan bahwa timnya telah menyelidiki dugaan kudeta terhadap AHY oleh Moeldoko.
Andi Arief berharap bahwa hal ini tidak diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.
Ia juga menyebut bahwa gerakan itu dilakukan dengan memanipulasi organisasi GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia).
Andi berharap, selain untuk tidak diketahui oleh presiden dan Mensesneg, juga agar hal tersebut luput dari Mahfud MD dan Kapolri.
Ia tidak ingin presiden beserta beberapa pejabatnya itu mengetahui bahwa keberangkatan Moeldoko ke Sumut dilakukan untuk mengkudeta AHY.
"Mudah-mudahan Pak Jokowi dan Pak Mensesneg tidak tahu soal keberangkatan Pak Moeldoko ke Sumatera Utara," tulis Andi Arief.
"Dalam rangka mengambil alih kepemimpinan AHY di Partai Demokrat. Demikian juga Pak Prof @mohmahfudmd dan Pak Kapolri," lanjutnya.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @Andiarief_, Andi Arief pun berkata bahwa timnya telah menemukan bukti tiket yang jatuh di bandara.
Cuitan itu disertai foto dari selembar kertas yang berisi serangkaian data dengan nama Moeldoko yang tercantum di dalamnya.
"Kami menemukan bukti tiket yang jatuh di bandara," kata Andi Arief.
Sementara itu, terkait dengan manipulasi GAMKI, Andi mengatakan bahwa Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) sepakat untuk tidak mengikuti gerakan ini.
"Bayangkan untuk mengkudeta demokrat menggunakan dan memanipulasi nama GAMKI pun dilakukan," ungkapnya.
"Seperti diketahui DPD dan DPC demokrat resmi semua solid tidak mengikuti Kejadian Luar Biasa nekad ini," tandasnya.
Sebelumnya, Andi Arief menyebut pihaknya telah menyelidiki acara yang diduga akan diselenggarakan oleh Partai Demokrat.
Acara itu diadakan di Hotel The Hill, Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
Dalam catatan di daftar tamu hotel itu, terdapat sejumlah nama yang tidak lagi asing.
Mereka yang masuk ke dalam daftar diantaranya ialah Jhoni Allen, Nazarudin, Marzuki Ali, Moldoko, Darmizal, Ahmad Yahya, Max Sopachua, dan yang lainnya.
Mudah-mudahan Pak Jokowi dan Pak Mensesneg tidak tahu soal keberangkatan Pak Moeldoko ke Sumatera Utara dalam rangka mengambil alih kepemimpinan AHY di Partai Demokrat. Demikian juga Pak Prof @mohmahfudmd dan Pak Kapolri. Kami menemukan bukti tiket yang jatuh di bandara. pic.twitter.com/PQ4dF3u0Kp— andi arief (@Andiarief__) March 4, 2021
***