Indonesia Dinobatkan Negara Paling Tidak Sopan di Dunia Maya, Ismail Fahmi: Banyak Akun yang Sifatnya Anonim

- 3 Maret 2021, 14:10 WIB
Pengamat Media Sosial Ismail Fahmi turut menanggapi terkait Indonesia yang dinobatkan negara paling tidak sopan di dunia maya.*
Pengamat Media Sosial Ismail Fahmi turut menanggapi terkait Indonesia yang dinobatkan negara paling tidak sopan di dunia maya.* /Twitter/@ismailfahmi.

PR TASIKMALAYA- Berdasarkan hasil survei Microsoft pekan lalu, diketahui Indonesia dinobatkan sebagai negara paling tidak sopan di dunia maya.

Dalam laporan tahunannya, Microsoft mengukur tingkat kesopanan pengguna internet atau netizien di berbagai negara termasuk Indonesia dalam tajuk 2020 Digital Civility Index (DCI).

Dari hasil penelitian tersebut, Microsoft menempatkan Indonesia berada di urutan pertama sebagai negara paling tidak sopan di dunia maya se-Asia Tenggara.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Vaksinasi Mandiri Diizinkan Pemerintah, Menkes Budi: yang Penting Prinsipnya Gratis

Kabar terkait Indonesia yang menjadi negara paling tidak sopa di dunia maya itu pun kemudian turut ditanggapi oleh Pengamat Media Sosial sekalgus Pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi.

Diungkapkan Ismail Fahmi, masyarakat Indonesia beranggapan bahwa orang Indonesia baik-baik saja.

Sehingga, imbuh Ismail Fahmi, jika terdapat sebuah indeks yang menyatakan hal sebaliknya, maka akan membuat masyarakat heran dan terbelalak.

Baca Juga: Tepis Pernyataan Jhoni Allen Marbun, Partai Demokrat: Logo dan Mars Partai Didesain dan Dibuat SBY

Sebagaimana diberitakan bekasi.pikiran-rayat.com dalam artikel berjudul "Indonesia Disebut Negara Paling Tak Sopan di Dunia Maya, Ismail Fahmi: Kita Beraninya Ramai-ramai", hal itu diungkapkan Fahmi Ismail dalam wawancara melalui kanal YouTube Talk Show TVOne.

"Sebagian orang merasa ya wajar, tetapi ketika sudah dikeluarkan seperti ini 'beda banget padahal kita kan orang baik'," kata Ismail Fahmi, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Bekasi.com dari kanal YouTube Talk Show TvOne pada Rabu, 3 Maret 2021.

Akan tetapi, Ismail fahmi menceritakan, ketika dia 10 tahun tinggal di Belanda dan di negara kincir angin tersebut masyarakatnya lebih terus terang dalam mengutarakan pendapat, suka atau tidak akan dikatakan walau terkadang menyakitkan hati.

Baca Juga: Apresiasi Jokowi Cabut Perpres Miras, Anis Matta Serukan Indonesia Kembangkan Industri Herbal

Berbeda halnya dengan Indonesia, yang lebih merasa sungkan jika tidak suka dan disebut tidak terlalu bisa berekspresi.

Karena itu kadang-kadang disebut juga orang Indonesia 'baik'.

Selain itu, dipaparkan Ismail Fahmi, bahwa banyak akun di media sosial yang sifatnya anonim, lalu ditambah dengan adanya buzzer yang menimbulkan pro dan kontra.

Baca Juga: Distop, Mensos Risma Sebut Kebijakan Bantuan Dana Kematian Covid-19 Tidak Ada Sejak Ia Dilantik

"Jadi kalau orang Indonesia mau belajar di media sosial ya lihatlah contohnya itu," ujarnya.

Diungkapkan Ismail Fahmi, akun yang bersifat anonim akan cenderung merasa aman, tidak anonim saja ketika memakai HP akan merasa kalau di ujung sana tidak ada manusia, jika sudah berhadapan dengan HP maka seseorang merasa bebas bicara apapun.

Hal itu yang terjadi, masyarakat Indonesia tidak bisa menyampaikan ekspresi setuju atau tidak setuju, bahkan mengucapkan terima kasih secara langsung.

Baca Juga: Tagih Janji Kampanye Pilgub 2017, Mardani Ali Sera: PKS Dukung Anies Baswedan Lepas Saham Miras

Sementara ketika di media sosial, tiba-tiba menjadi bisa bicara apa pun.

"Kita enggak pernah belajar berekspresi, menyampaikan dengan runut yang bagus di media sosial juga nggak, akibatnya apa? Kita beraninya ramai-ramai," ujar Ismail Fahmi.

Jadi kalau misalnya berhadapan sendiri, berkomunikasi sendiri masih bisa berargumen karena sudah siap," sambungnya.

Baca Juga: Ma’ruf Amin Kaget dengan Adanya Perpres Investasi Miras, Mardani Ali Sera: Pemerintah Kurang Kordinasi

Namun jika belum siap, orang tersebut akan membawa temannya dan meluapkan argumen, terlebih main hajar orang lain.

Ismail Fahmi menyatakan itu yang terjadi di Indonesia, berdasarkan apa yang dilihatnya.***(M Hafni Ali Fahmi/bekasi.pikiran-rakyat.com)

Editor: Arman Muharam

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah