Network
PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean angkat bicara terkait kerumunan yang timbul karena Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat kunjungan kerja ke NTT.
Ferdinand Hutahaean menilai bahwa dirinya berharap siapapun agar berhenti menebarkan ucapan tidak berkualitas soal kerumunan di NTT yang disebabkan oleh Presiden Jokowi.
Bahkan, Ferdinand Hutahaean meminta untuk berhenti layangkan komentar yang tidak berkualitas kepada Presiden Jokowi.
Baca Juga: Klaim Bisa Atasi Banjir dalam Satu Hari, Riza Patria ke Najwa Shihab: Prestasi Jakarta Dipolitisasi
Hal tersebut disampaikan dalam cuitan akun media sosial milik Ferdinand Hutahaean pada 25 Februari 2021.
“Saya berharap siapapun,” ujar Ferdinand Hutahaean sebagaimana yang dikutip pikiranrakyat-tasikmalaya.com dari akun @ferdinandhaean3 pada 26 Februari 2021.
Ferdinand Hutahaean meminta untuk tidak berkomentar dan tidak bermutu terkait kerumunan di NTT.
Baca Juga: Ketum ProDEM Iwan Sumule Kritik Presiden Jokowi: Wajib Menjunjung Hukum Tanpa Terkecuali!
“Agar berhenti berkomentar tidak berkualitas dan tidak bermutu soal kerumunan di NTT,” ucap Ferdinand Hutahaean.
Menurut penilaian Ferdinand Hutahaean tidak ada guna jika harus terus membangun opini negatif.
“Tidak ada gunanya terus membangun opini negatif,” kata Ferdinand Hutahaean menjelaskan.
Bahkan, diakhir tanggapannya Ferdinand menilai tidak ada yang harus ditindak. Sebab, Presiden Jokowi sendiri tidak melakukan perbuatan pidana.
“Karena rakyat Indonesia yang normal,” tandas Ferdinand Hutahaean.
“Berpikirnya sangat paham bahwa Pak Jokowi tidak melakukan perbuatan pidana apapun disitu,” pungkas Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Singgung Oknum Polisi Mabuk dan Kerumunan Jokowi di NTT, Iwan Fals: Gawat Udah pada Bosen Ya?
Diketahui, Presiden Jokowi pernah melakukan kunjungan kerja ke NTT. Presiden Jokowi pun lantas mendapat sambutan baik dari masyarakat sehingga menimbulkan kerumunan.
Saya berharap siapapun agar berhenti berkomentar tak berkualitas dan tak bermutu soal kerumunan di NTT.
Tidak ada gunanya terus membangun opini negatif, karena rakyat Indonesia yg normal berpikirnya sgt paham bahwa pak Jokowi tdk melakukan perbuatan pidana apapun disitu.— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) February 25, 2021
***
