Selain itu, menurut Presiden Jokowi, pedagang di pasar juga dipengaruhi temannya apakah vaksinasi Covid-19 tersebut menyakitkan atau biasa saja.
"Kalau saya lihat setelah 1-2 orang disuntik, kemudian melewati temannya (ditanya) 'bagaimana?', 'tidak apa-apa', oh ya tidak apa-apa. Jadi memang berkaitan dengan sosialisasi baru hanya menjelaskan vaksin aman dan halal, ternyata dari yang kita lakukan ke pedagang pasar dari 10 pedagang yang kita tanya, yang mau divaksin hanya 3, yang 7 tidak mau," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi juga menuturkan bahwa bila ada 1-2 orang pedagang yang sudah berani divaksin, akhirnya yang lain pun baru berani mengikuti.
"Tapi saya lihat tadi, waktu di Tanah Abang, semuanya berbondong-bondong karena begitu yang satu berani, yang kedua berani, ketiga berani, yang lain mengikuti, ya bagus begitu, jadi ini mungkin kurang sosialisasi," ungkapnya.
Presiden Jokowi meyakini jika sosialisasi dari mulut ke mulut mengenai vaksinasi Covid-19 juga diperlukan.
"Saya kira kampanye dari mulut ke mulut akan muncul menurut saya, karena kita jelaskan di medsos mereka tidak buka medsos, kita jelaskan di TV, mereka pas tidak lihat tv, ini sulit kadang-kadang," kata Presiden Jokowi.
Untuk ke depannya, Jokowi menuturkan bahwa pemerintah tetap menargetkan vaksinasi Covid-19 terhadap 182 juta orang dan sudah mengantongi komitmen terkait pengadaan 426 juta vaksin. ***