Presiden Jokowi menambahkan, selama ini pelayanan publik tengah terjebak dalam prosedur administratif.
Oleh karena itu, diperlukan upaya berkelanjutan untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
“Kita juga punya kerja besar untuk mengubah model pelayanan birokrasi yang selama ini kaku terjebak pada hal yang bersifat prosedural, bersifat administratif, dan menjadi pelayanan publik yang menekankan pada kecepatan, inovatif yang berorientasi pada hasil,” tegas Presiden Jokowi.
Menanggapi pernyataan Presiden Jokowi tersebut, Yan A Harahap justru menilai kontradiktif.
Bagaimana tidak, menurutnya justeru selama ini para aktivis dan pihak-pihak yang lantang menyampaikan kritikan kepada penguasa, justeru ditangkap.
Baca Juga: Cairkan Bansos Kemensos Rp 300.000? Pemilik KIS atau KTP Bisa Segera Cek di Sini!
“@jokowi terkesan menunjukan bersedia dikritik, tetapi di sisi lain, tindakannya malah kontradiktif, menangkapi para aktivis-aktivis dan pihak-pihak yang lantang mengkritik kekuasaannya,” ungkap Yan A Harahap melalui cuitan Twitter @YanHarahap pada Rabu 10 Februari 2021.
“Yang menangkap (aktivis dan pihak-pihak pengkritik) polisi, bukan Jokowi. Kata buzzer, tapi kok ya kok dibiarkan?” sambung Yan A Harahap.