Tanggapi soal Kondisi Pers saat ini, Fadli Zon: Banyak Media sebagai Papan Advertensi Pemerintah

- 9 Februari 2021, 20:20 WIB
 Fadli Zon.
 Fadli Zon. ///Instagram/@fadlizon

PR TASIKMALAYA – Politisi Partai Gerindra Fadli Zon memberikan kritik pedas kepada kondisi media saat ini.

Kritik pedas untuk media tersebut, Fadli Zon sampaikan bersamaan dengan pernyataan Fadli Zon yang memberikan selamat pada Hari Pers Nasional atau HPN yang jatuh pada Selasa, 9 Februari 2021.

Fadli Zon berpendapat, kondisi pers kini sangat berat, mengingat Indonesia yang tengah dilanda pandemi Covid-19 serta adanya kemunduran demokrasi.

Baca Juga: Peringati HPN, Seskab Pramono Anung Ingatkan soal Kebebasan Pers serta Ajak Rakyat Kritik Pemerintah

“Hari ini, 9 Februari kita memperingati Hari Pers Nasional dengan banyak sekali keprihatinan di tengah-tengah pandemi dan kemunduran demokrasi,” ujar Fadli Zon seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @fadlizon pada Selasa, 9 Februari 2021.

Lebih lanjut, Fadli Zon menyebutkan terdapat tiga tantangan besar yang kini tengah dihadapi oleh pers, yang mana ketiga tantangan tersebut dihadapi pers sekaligus secara bersamaan.

Tantangan pertama, tantangan industrial bisnis pers. Tantangan kedua kemunduran demokrasi, sebagaimana merujuk kepada Laporan Indeks Demokrasi 2021 yang disusun oleh The Economist Intelligence Unit (EIU).

Kemunduran pers merujuk pada laporan data yang dikeluarkan oleh EIU, tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga tengah terjadi di seluruh dunia.

Baca Juga: Waspadai Propaganda Wafatnya Ustaz Maaher, Ferdinand Hutahaean: Takdir Tuhan Tiada yang Bisa Tolak

Fadli Zon menyebutkan, kemunduran demokrasi di antaranya disebabkan karena pengekangan, kontrol terhadap kebebasan, pemblokiran arus informasi, atau tidak adanya transparansi, yang kesemuanya berimbas kepada kerja pers.

Tantangan ketiga, ancaman tradisional kebebasan pers. Merujuk pada World Press Freedom Index 2020, yang disusun oleh Reporters Without Borders, Indonesia kini berada di urutan ke 119 dari 180 negara.

Posisi tersebut menunjukan bahwa Indonesia, memiliki posisi yang tidak jauh dengan negara-negara non-demokrasi.

Bahkan, posisi Indonesia berada jauh di bawah Timor Leste yang berada di peringkat ke-73.

Baca Juga: Hindari Salah Paham, Polri Paparkan Kronologi Penahanan Ustadz Maaher hingga Meninggal Dunia

Menurut Fadli Zon, salah satu penyumbang rendahnya peringkat kebebasan pers di Indonesia karena tingginya angka kekerasan terhadap jurnalis.

Merujuk pada catatan ALiansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2019-2020, setidaknya terdapat 53 kasus kekerasan yang dialami oleh pers.

Selain itu, tekanan pemilik perusahaan pada kebijakan redaksi, penentuan arah politik media, intervensi pemerintah terhadap isi pemberitaan, kekerasan terhadap wartawan, dan kurangnya kesejahteraan wartawan berpengaruh terhadap kebebasan pers dan kualitas produksi jurnalistik.

“Saat ini misalnya, banyak media lebih terlihat sebagai papan media advertensi pemerintah,” ujar Fadli Zon.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @fadlizon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x