Luqman Hakim lantas menutup cuitannya dengan kalimat Istighfar.
“Tersirat anggapan manusia Indonesia mudah dikibuli dengan kebohongan. Sebagai orang yang ngaku ustadz, harusnya paham bahwa bohong adalah ibu dari segala dosa. Astaghfirullah,” pungkasnya.
Untuk diketahui, beberapa saat lalu Mabes Polri membuka peluang kemungkinan memeriksa mantan petinggi Front Pembela Islam (FPI), Munarman atas keterlibatannya dalam kasus terorisme.
Pemeriksaan itu diduga merujuk pada video pengakuan salah satu terduga teroris yang menyebut nama Munarman.
Dalam video yang beredar sebelumnya, salah satu terduga teroris JAD alias Ahmad yang juga adalah simpatisan FPI Makassar, menuturkan bahwa Munarman ikut hadir saat kegiatan baiat massal kepada Daulatul Islam atau ISIS.
Menanggapi hal itu, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News, Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono buka suara.
Ia mengungkapkan, pihaknya tengah menunggu penyelidikan yang dilakukan Densus 88 Antiteror.
"Masih menunggu kerja dari Densus 88, namun siapapun yang terlibat dalam tindak pidana pasti akan dimintakan pertanggungjawaban hukumnya," kata Rusdi dalam keterangan tertulis, Jumat, 5 Februari 2021 sebagaimana dikutip PikirianRakyat-Tasikmalaya.com dari PMJ News.***