Banjir Menggenangi 15 Desa di Kabupaten Kudus. BNPB : 485.863 Jiwa Berpotensi Jadi Korban Banjir

- 3 Februari 2021, 20:32 WIB
Warga melintasi banjir di salah satu desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa tengah pada Selasa 2 Februari 2021.
Warga melintasi banjir di salah satu desa yang terdampak banjir di Kabupaten Kudus, Provinsi Jawa tengah pada Selasa 2 Februari 2021. /BPBD Kabupaten Kudus

PR TASIKMALAYA - Kabupaten Kudus mengalami banjir pada Selasa, 2 Februari 2021 jam 14.00 WIB di tiga kecamatan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pun mengungkapkan sebanyak 15 desa terendam banjir.

BNPB mendata, 15 Desa di Kabupaten Kudus yang terendam banjir diantaranya Desa Setrokalangan, Desa Banget, Desa Gamong, Desa Blimbing Kidul, dan Desa Kedungdowo di Kec. Kaliwungu.

Sedangkan tiga desa di Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus meliputi Desa Jati Wetan, Desa Jati Kulon Kencing, dan Desa Pasruhan Lor. Tujuh desa lainnya adalah Desa Kesambi, Desa Mejobo, Desa Golantepus, Desa Payaman, Desa Gulang, Desa Hadiwarno, dan Desa Tenggeles yang berada di Kecamatan Mejobo.

Baca Juga: Dikritik Dewi Tanjung soal Kebijakan, Susi Pudjiastuti: Ada yang Kenal?

Akibat dari banjir yang merendam 15 desa tersebut, BNPB mencatat sebanyak 10.672 jiwa atau 4.552 KK terdampak banjir tersebut.

Akibat jalan yang terendam, sebanyak 1.200 jiwa terisolir di Desa Pasuruhan Lor.

"BPBD setempat melaporkan banjir yang terjadi juga berdampak pada 3.244 unit rumah. 2.500 meter jalan desa juga ikut terendam." ungkap Raditya Jati selaku Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB dalam dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dalam laman resmi BNPB.

Ketinggian banjir yang merendam Kabupaten Kudus mencapai 15 sampai 150 meter. Sebanyak 10 sampai 15 sentimeter air mulai surut di beberapa titik.

"Pemerintah setempat mendirikan lokasi pos pengungsian yang berada di Aula Balai Desa Kedungdowo, Aula Balai Desa Banget, dan Aula Kec. Kaliwungu." kata Raditya Jati.

Untuk melakukan pemantauan serta pendataan terkait kerugian di wilayah terdampak BPBD Kabupaten Kudus telah melakukan koordinasi dengan Forkopimcam dan instansi terkait.

Untuk melakukan evakuasi serta melakukan bantuan, BPBD Kabupaten Kudus mengupayakan untuk mengoperasikan transportasi darat.

Baca Juga: Kritik Susi Pudjiastuti, Dewi Tanjung: Jangan Merasa Benar, Kebijakan Anda Rugikan Nelayan

BPBD Kabupaten Kudus juga telah menurunkan personil untuk mendirikan tenda Dapur Umum. Lumpur dari limpasan sungai Hadiwarno dan Mejobo juga telah dilakukan pembersihan oleh BPBD.

Kabupaten Kudus merupakan salah satu wilayah yang memiliki potensi dengan risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi. Potensi Banjir di Kabupaten Kudus tersebut berdasarkan dari analisis uleh InaRISK.

Banjir dapat berpotensi terhadap 485.863 jiwa yang berada di 9 kecamatan dengan luas sekitar 25.819 hektar.

Untuk wilayah di Kabupaten Kudus, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca yang berpotensi hujan sedang sampai lebat yang disertai kilat / petir dengan angin kencang.

Baca Juga: Dewi Tanjung Nilai Susi Pudjiastuti Serang Pemerintah: Jangan Merasa Paling Benar Selama Jadi Menteri!

BNPB mengimbau agar masyarakat bisa waspada serta siaga dalam menghadapi musim hujan yang berlangsung sampai akhir Februari 2021.

"Masyarakat dapat memantau prakiraan cuaca melalui laman BMKG dan mengetahui risiko bahaya wilayahnya melalui laman Inarisk." tutur Raditya Jati.***

 

Editor: Tita Salsabila

Sumber: BNPB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x