PR TASIKMALAYA – Ferdinand Hutahaean masih bersikeras mempertanyakan soal Formula E yang sebelumnya telah direncanakan oleh Anies Baswedan akan diselenggarakan di Jakarta.
Menurut Ferdinand Hutahaean Formula E musim 2019-2020 sudah batal dilaksanakan, sedangkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah gelontorkan banyak dana untuk acara tersebut.
Sehingga, Ferdinand Hutahaean mencurigai ada penyelewengan dana, dan mempertanyakan apakah ini balapan mobil listrik atau balapan korupsi?
Baca Juga: Mahfud MD : Tak Usah Menghina dengan Gambar Hewan untuk Menjawab Statement Orang Dungu!
Hal itu Ferdinan Hutahaean sampaikan dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Minggu 24 Januari 2021.
“Jadi sebetulnya BALAPAN FORMULA E INI BALAPAN MOBIL LISTRIK ATAU BALAPAN KORUPSI?,” tulis akun Twitter @FerdinandHaean3 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Jadi sebetulnya BALAPAN FORMULA E INI BALAPAN MOBIL LISTRIK ATAU BALAPAN KORUPSI?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 24, 2021
Baca Juga: Siswi Nonmuslim Dipaksa Berhijab, Muannas: Memalukan! Hindari Sekolah Seperti ini
Sebelumnya, Ferdinand menyampaikan bahwa fee untuk penyelenggaraan Formula E di Jakarta telah dibayar sebesar 20 juta pounsterling dan balapan tidak jadi dengan alibi ditunda.
Akan tetapi Federation Internationale de l’ Automotive (FIA) sebagai promotor penyelenggara tidak memasukan Jakarta pada musim 2020-2021 padahal sudah bayar uang muka senilai 11 juta poundsterling.
“Kalau saya Gubernur Jakarta, saya akan menyurati FIA untuk mengalihkan Fee Formula E 2019/2020 sebesar 20 Juta Pound sebagai Fee untuk musim 2020/2021,” kata Ferdinand.
Baca Juga: Menkes Budi Lebih Percaya Data KPU Dibanding Kemenkes, Rocky Gerung: Presiden Ditipu
Kalau sy Gubernur JKT, sy akan menyurati FIA utk mengalihkan Fee Formula E 2019/2020 sebesar 20 Juta Pound sbg Fee utk musim 2020/2021. Tak perlu bayar lg aplg br uang muka sebesar 11 Juta Pound. Dan faktanya FIA tak masukkan Jakarta sbg tuan rumah.
Mengapa Gub ini tak cerdas?— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 24, 2021
Baca Juga: Singgung Penyebab Banjir di Indonesia, Hermanto: Eksplorasi Hutan Berlebihan
“Tak perlu bayar lagi apalagi baru uang muka sebesar 11 Juta Pound. Dan faktanya FIA tak masukkan Jakarta sebagai tuan rumah. Mengapa Gubernur ini tak cerdas?,” tambahnya.
Fee 2019/2020 sdh dibayar 20 Juta Pound dan balapannya tdk jadi. “KATANYA” uangnya aman dan hanya ditunda.
Kalau aman, knp fee itu tdk dialihkan ke musim 2020/2021? Tak perlu bayar fee lagi dan blm lunas. 11 Juta Pound uang muka itu tak membuat Jakarta masuk agenda 2021. Mikir.! pic.twitter.com/OD5xMDeFcV— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) January 24, 2021
***