PR TASIKMALAYA – Masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pemberitaan stok daging sapi yang menipis di pasaran.
Daging sapi yang menipis diketahui terjadi karena adanya aksi sebagian pedagang daging sapi yang mogok di wilayah Jadetabek.
Seperti dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter Kementerian Perdagangan (Kemendagri) @Kemendag, berikut upaya yang dilakukan untuk menanggulangi daging sapi yang menipis.
Baca Juga: Bersiap Menerima Vaksin Covid-19? Simak Syarat Kondisi Tubuh Sebelum Vaksinasi
Kemendagri akan melakukan koordinasi dengan pemasok daging sapi dan APDI (Asosiasi Pedagang Daging Indonesia).
Upaya tersebut dilakukan Kemendagri untuk memastikan kelancaran distribusi pasokan dan ketersediaan daging sapi di pasar yang berada di wilayah Jadetabek.
Di mana sebagian pedagang daging sapi di wilayah tersebut mogok untuk menyuplai daging sapi ke pasar.
Kemendagri juga menemui para importir sapi bakalan serta mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan, dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di Rumah Potong Hewan (RPH).
Baca Juga: Usulkan Pandji Minta Maaf pada NU dan Muhammadiyah, Husin Shihab: daripada Masuk Jeruji
Selain itu, upaya tersebut juga diharapkan dapat memberikan harga yang dapat dijangkau di pasaran.
Selanjutnya, Kemendagri juga akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertanian (Kementan), serta berbagai pihak lainnya agar harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau oleh masyarakat, dengan ketersediaan yang cukup.
Kamis, 21 Januari 2021 Sekjen Kemendag Suhanto melakukan kunjungan ke salah satu importir daging sapi di Jawa Barat, yaitu PT Suri Nusantara Jaya (SNJ) di Bekasi, Jawa Barat.
Kunjungan tersebut dilakukan Suhanto untuk memastikan bahwa ketersediaan daging sapi untuk masyarakat.
Baca Juga: Minta Tunda Pemakzulan, Senat Republik Ingin Beri Kesempatan Donald Trump Selesaikan Kasus
“Saat ini stok daging sapi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag terus berupaya menjaga sto agar masyarakat tetap memiliki akses ke daging sapi,” tutur Suhanto selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan.***