Prof. Zubairi Tanggapi Dugaan Ruang Ganti Baju RS Sebabkan 594 Nakes Meninggal karena Covid-19

- 15 Januari 2021, 08:02 WIB
Prof. Zubairi Djoerban.
Prof. Zubairi Djoerban. /Twitter.com/@ProfesorZubairi/

PR TASIKMALAYA – Beredar kabar penyebab meninggalnya tenaga medis dan kesehatan karena Covid-19, disebabkan karena ruang ganti baju di rumah sakit.

Bahkan, banyak pihak yang meyakini meninggalnya 594 orang tenaga medis per data 13 Januari 2021, salah satu faktornya karena ruang ganti baju tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Prof. Dr. Zubairi Djoerban selaku Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) menjelaskan secara rinci di dalam akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: BMKG Beberkan 6 Fakta Gempa Majene dengan Skala Magnitudo 5,9 Hari ini

“Berdasarkan data lapor Covid-19 per 13 Januari 2021, jumlah tenaga medis dan kesehatan yang meninggal karena Covid-19 mencapai 594 orang.

"Apakah benar salah satu sumber penularannya adalah ruang ganti baju rumah sakit?” tulis Prof. Zubairi Djoerban seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi.

Prof. Zubairi Djoerban lalu menjelaskan, hal tersebut kini telah ditanggulangi oleh dokter ahli. Bahkan terkait dengan APD, standar yang dimiliki merupakan standard terbaik.

Baca Juga: Dituduh Settingan, Mensos Risma Blak-blakan Bongkar Alasannya Blusukan di Thamrin

“Pada awal pandemic, isunya memang ruang ganti yang jadi sumber penularan. Beberapa media juga menulis itu.

"Tapi hal ini sudah ditanggulangi, dan dokter jadi jauh lebih hati-hati. Termasuk soal APD. Sekarang hampir semua APD untuk dokter punya standard bagus,” jelasnya.

Ia juga menuturkan, kini bukan hanya disiplin APD yang menjadi sorotan, namun juga bagaimana akan hal-hal lain yang tidak terduga yang dapat membuat tenaga kesehatan tertular.

Baca Juga: Ungkap Penyebab Banjir Rancaekek, Pakar Hidrologi: Alih Fungsi Lahan Secara Masif

“Baik itu dokter di rumah sakit rujukan, rumah sakit non Covid, praktik mandiri, semuanya sudah sadar dan lebih disiplin pakai APD yang disyaratkan, yang perlu diperhatikan ada hal-hal yang tidak terduga, juga yang membuat para dokter ini tertular,” ujarnya.

Beberapa kemungkinan peluang lainnya yang menjadi penyebab tersebarnya virus Covid-19, seperti ketika melakukan kontak di tempat umum.

“Bagi dokter dan nakes yang memakai kendaraan umum, juga harus pakai proteksi double: masker dan face shield. Karena pada jam sibuk, seperti KRL ya penuh.

Baca Juga: Disorot karena Gemetaran, Vaksinator Jokowi Disebut Dokter Terbaik Indonesia

"Susah untuk berjarak. Ini riskan untuk mereka masyarakat yang didekatya,” tutur Prof. Zubairi Djoerban.

Prof. Zubairi Djoerban juga berdoa, semoga bangsa Indonesia tidak lagi kehilangan tenaga kesehatan.

“Semoga kita tidak kehilangan lagi tenaga medis dan kesehatan terbaik negeri ini. apalagi rumah sakit penuh dan di beberapa tempat kekurangan tenaga.

Baca Juga: Tanggapi Anggota DPR Tolak Divaksin, Tompi: Dia Percaya Gak Covid Ada?

"Syukurnya ada rencana 4.000 dokter yang sudah lulus akan diberi izin khusus untuk bantu tangani Covid-19. Tapi masih rencana,” pungkasnya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @ProfesorZubairi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x